Record Detail
Advanced SearchText
Gaya Hidup Baru Peduli Kelestarian Lingkungan Hidup: Refleksi atas ensiklik Laudato Si artikel 203-208
Allah menciptakan segala sesuatu sungguh amat baik (Kej. 1:31). Daratan dan lautan, langit dan bumi, burung di udara dan ikan laut, baik besar maupun kecil segalanya diciptakan Tuhan baik adanya. Segala ciptaan yang diciptakan oleh Allah memiliki nilai-nilai spiritual maupun estetikanya masing-masing. Segala yang telah diciptakan oleh Allah diberikan kepada manusia untuk diusahakan dan dipelihara (Kej 2:15). Namun dalam beberapa waktu belakangan ini, lingkungan hidup yang diciptakan Tuhan dengan baik adanya menjadi rusak oleh karena aktivitas manusia yang tidak ramah lingkungan, sehingga menimbulkan krisis yang sungguh mengkhawatirkan. Jika tidak diperhatikan dengan sungguh, tentu hal ini akan memberikan dampak buruk bagi lingkungan hidup. Manusia perlu menyadari bahwa lingkungan hidup merupakan suatu hal yang sangat penting bagi kelangsungan hidup setiap mahluk hidup, termasuk dirinya sendiri. Melalui lingkungan hidup, manusia dapat memperoleh makanan dan minuman. Melalui lingkungan hidup juga manusia dapat memperoleh tempat untuk berlindung dari hujan dan teriknya matahari. Akan tetapi lingkungan hidup dewasa ini sedang mengalami krisis yang sungguh mengkhawatirkan. Krisis lingkungan hidup dapat dilihat dari berbagai bencana yang sudah atau sedang terjadi saat ini. Terjadinya krisis tersebut tidak lepas dari aktivitas manusia yang kurang ekologis. Oleh sebab itu manusia perlu berbenah diri dan memulai pola (gaya) hidup yang baru. Melihat kenyataan ini maka skripsi ini akan membahas gaya hidup baru peduli kelestarian lingkungan hidup. Skripsi ini ditulis untuk mencari apa yang sebenarnya menjadi krisis lingkungan hidup dan apa yang menjadi akar atau penyebab dari krisis lingkungan hidup menurut ensiklik Laudato Si’. Selain itu, penulisan skripsi ini juga bertujuan untuk meninjau kembali seruan Bapa Suci mengenai anjuran Gereja mengenai ajakan menuju gaya hidup baru demi melestarikan lingkungan hidup dalam ensiklik Laudato Si’ artikel 203-208. Metodologi dari penulisan ini ialah menggunakan studi kepustakaan. Namun yang menjadi sumber utama penulisan ini ialah ensiklik Laudato Si’.
Availability
17.006 | 179.1 Par g | Perpustakaan STFT | Available |
Detail Information
Series Title |
-
|
---|---|
Call Number |
179.1 Par g
|
Publisher | STFT Widya Sasana : Malang., 2021 |
Collation |
ix + 80hlm: 22x28cm
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Classification |
179.1
|
Content Type |
-
|
Media Type |
-
|
---|---|
Carrier Type |
-
|
Edition |
-
|
Subject(s) | |
Specific Detail Info |
-
|
Statement of Responsibility |
-
|
Other version/related
No other version available