Keuskupan Ketapang di Provinsi Kalbar mencakup wilayah Kabupaten Ketapang dan Kabupaten Kayong Utara. Luasnya lebih besar dari wilayah Provinsi Jateng atau Jatim. Di areal pastoral maha luas inilah, Kongregasi Suster Santo Augustinus dari Kerahiman Allah (OSA) Indonesia berasal dan mulai berkarya membangun Ketapang. 6 Desember 1949, lima Suster OSA misionaris dari Biara Marienheuvel di Heemstede, Negeri Belanda, tiba di Ketapang. Memenuhi permintaan para misionaris Congregatio Passionis (CP) untuk mengella karya kesehatan dan pendidikan. Bertindak sebagai promotor misi Kongregasi Suster OSA ini adalah Vikaris Apostolik Borneo-Belanda Mgr. Tarcisius H.J. van Valenberg OFMCap dan Provinsial Kongregasi CP Negeri Belanda Pastor Gabriel W. Sillekens CP yang tahun-tahun berikutnya ikut pergi menjadi misionaris dan malah menjadi Uskup pertama Keuskupan Ketapang. Tantangan alam berupa jalan panjang penuh lumpur pekat dan debu serta aliran sungai dalam penuh riam menjadi pemandangan harian di Keuskupan Ketapang. Bahkan, Superior Misi Pastor Raphael Kleyne CP dan Br. Caspar de Ridder van der Schueren CP sampai tewas tenggelam terseret arus Sungai Pesaguhan (1952). Mengakrabi tantangan alam seperti itu menjadi keseharian para pastor, bruder dan suster yang saat ini berkarya di Keuskupan Ketapang. Para Suster OSA misionaris telah menunjukkan mental tahan bantingnya sejak tahun 1949. Hal itu juga dihayati para Suster OSA generasi setelahnya sampai sekarang.