Record Detail
Advanced SearchText
Dialog Antaragama sebagai Bentuk Pewartaan Sukacita Injil dan Perdamaian (Refleksi teologis menurut Evangelii Gaudium art. 250-254 dan relevansinya bagi Gereja di Indonesia)
Dialog antaragama merupakan sarana integral bagi Gereja dalam mewartakan sukacita Injil dan perdamaian di tengah dunia. Gereja secara khusus terlibat dalam misi dan pewartaan Gereja di tengah masyarakat yang majemuk. Kemajemukan itu ditandai dengan banyaknya aliran kepercayaan, kebudayaan dan aneka pengalaman hidup bersama. Makna dan arti dialog aantaragama ini akan diuraikan dalam skripsi yang berjudul Dialog Antaragama Sebagai Bentuk Pewartaan Sukacita Injil dan Perdamaian (Refleksi Teologis Menurut Evangelium Gaudium art. 250-254 dan Relevansinya bagi Gereja di Indonesia). Fokus tulisan ini ialah hendak menggali makna, peran dialog antaragama dalam pewartaan sukacita Injil dan perdamaian dalam terang Ensiklik Evangelii Gaudium art. 250-254 serta relevansinya bagi Gereja di Indonesia. Penulis melihat bahwa Gereja cenderung melihat makna dan dialog antaragama hanya terbatas pada komunikasi dua arah. Hal ini karena internalisasi makna dan peran yang telah diwariskan Konsili Vatikan II. Oleh karena Paus Fransiskus berusaha memberikan sumbangannya dalam Ensiklik Evangelii Gaudium. Secara khusus dalam art.250-254 yang membahas tentang dialog. Tema dialog dalam dokumen ini dibahas lebih mendalam dan kontekstual. Pembahasan dialog antaragama ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada Gereja tentang makna dan peran dialog dalam kehidupannya di tengah dunia agar apa yang menjadi misi dan pewartaan Gereja dapat terwujud. Seruan dialog itu bukan hanya menjadi tugas Gereja di wilayah-wilayah tertentu melainkan tugas Gereja universal. Termasuk di dalamnya Gereja di Indonesia. Tugas itu ialah untuk mewartakan sukacita Injil dan perdamaian di tengah dunia. Karya ilmiah ini dibahas dengan metode penelitian kepustakaan. Dalam proses penelitian ini penulis menemukan pertama, makna dialog antaragama tidak terbatas hanya pada komunikasi antara dua pemikiran dan organisasi keagamaan melainkan pertemuan dua pengalaman yang saling melengkapi dengan diterangi oleh sukacita Injil. Kedua, peran dialog antaragama menjadi syarat perdamaian dunia bukan hanya hanya dipandang sebagai sarana atau media. Ketiga, pewartaan sukacita Injil dan perdamaian menjadi misi dan tugas Gereja di Indonesia, sebab seluruh Gereja diundang untuk ambil bagian dalam tugas dan pewartaan Yesus Kristus.
Availability
17.048 | 291.172 Mur d | Perpustakaan STFT | Available |
Detail Information
Series Title |
-
|
---|---|
Call Number |
291.172 Mur d
|
Publisher | STFT Widya Sasana : Malang., 2021 |
Collation |
ix + 68hlm: 22x28cm
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Classification |
291.172
|
Content Type |
-
|
Media Type |
-
|
---|---|
Carrier Type |
-
|
Edition |
-
|
Subject(s) | |
Specific Detail Info |
-
|
Statement of Responsibility |
-
|
Other version/related
No other version available