Skripsi ini berfokus pada makna simbol dalam hidup manusia. Ada banyak simbol, termasuk dalam liturgi. Dengan alasan praktis, saya hanya membahas beberapa simbol liturgi seperti: manusia, peralatan, busana, musik dan nyanyian liturgi. Metodologi yang digunakan dalam skripsi ini adalah dengan membaca buku Symbol and Sacrament karya Louis-Marie Chauvet. Dengan kata lain, skripsi ini menggunakan pendekatan ontologi Martin Heidegger. Saya percaya bahwa dengan pendekatan tersebut saya mampu menangkap secara mendalam makna simbol dalam hidup manusia. Sebagai penegasan atas setiap tema yang saya bahas, saya akan menutup studi ini dengan sumbangan serta relevansi simbol-simbol liturgi untuk gereja dan teologi liturgi saat ini. Saya menemukan bahwa simbol-simbol liturgi seperti: manusia, peralatan, busana, musik dan nyanyian bukan semata-mata pajangan (benda mati), melainkan simbol yang memiliki kekuatan karena mengandung unsur dinamis (hidup). Simbol-simbol tersebut dipercaya mampu mengantar serta menolong umat beriman untuk semakin berkembang baik dalam iman maupun dalam hidup sehari-hari.