Fokus studi ini ialah suatu riset tentang kehidupan dan perutusan Gereja di zaman modern yang diterangi oleh misteri penebusan Kristus menurut Redemptor Hominis art. 7-12. Tujuannya ialah untuk memahami dan memperdalam pengetahuan tentang misteri penebusan Kristus menurut Redemptor Hominis art. 7-12 dan relevansinya bagi kehidupan dan perutusan Gereja di zaman modern. Tujuan lainnya ialah untuk menghadirkan pengetahuan dan cara mengaktualisasikan misteri penebusan Kristus di tengah-tengah dunia yang semakin hari semakin mengalami perkembangan yang luar biasa. Metodologi yang digunakan dalam studi ini ialah metode penelitian kualitatif dengan menelusuri aneka kepustakaan yang relevan dengan tema yang dibahas. Studi ini menemukan bahwa semakin hari dunia semakin mengalami perkembangan. Perkembangan ini terjadi di setiap bidang kehidupan manusia. Perkembangan ini bagaikan pisau bermata dua. Di satu sisi, perkembangan membuat kehidupan manusia sejahtera. Di sisi lain, perkembangan dapat menjadi sesuatu yang secara radikal berbalik melawan dia. Hal ini membuat manusia mengalami ketakutan dan kecemasan. Dengan bantuan ide-ide yang terdapat dalam Ensiklik Redemptor Hominis, penulis menyampaikan gagasan yang menjadi kabar gembira bagi umat Allah di zaman modern. Kabar gembira tersebut ialah bahwa semua manusia telah ditebus oleh Kristus. Hendaknya setiap manusia di zaman modern tidak dilanda ketakutan dan kecemasan. Berkat penebusan Kristus, semua manusia yang telah “rusak” akibat dosa akan diperbaharui kembali dan diselamatkan. Gereja sendiri merupakan sasaran utama penebusan Kristus. Gereja, dengan demikian, dipanggil untuk menjadi rekan Kristus dalam misteri penebusan. Gereja dipanggil untuk menyalurkan rahmat penebusan Kristus kepada seluruh manusia melalui kehidupan dan perutusannya. Gereja selalu menjadikan misteri penebusan Kristus sebagai sesuatu yang melingkupi kehidupan dan perutusannya, secara khusus di zaman modern.