Image of Ketaatan dalam Terang Perfectae Caritatis dan Relevansinya Bagi Kehidupan Anggota Serikat Sabda Allah

Text

Ketaatan dalam Terang Perfectae Caritatis dan Relevansinya Bagi Kehidupan Anggota Serikat Sabda Allah



Perkembangan jaman modern dengan berbagai teknologi canggih membawa perubahan besar dalam hidup manusia dan turut serta dalam mempengaruhi karakter manusia. Hal ini berpengaruh juga terhadap kehidupan membiara khususnya berkaitan dengan penghayatan nasihat-nasihat Injil. Hidup seorang religius identik dengan menghayati nasihat-nasihat Injil yaitu kemurnian, ketaatan dan kemiskinan. Ketaatan merupakan salah satu dasar penting dalam hidup seorang religius di mana ketaatan membantu seorang religius dalam menghayati kehidupan bersama dalam sebuah komunitas religius. Dalam penulisan skripsi ini, penulisan membahas tema Ketaatan Dalam Terang Perfectae Caritatis dan Relevansinya Bagi Kehidupan Anggota Serikat Sabda Allah. Dalam hal ini penulis akan mengkaji ketaatan dari sudut pandang Dekrit Perfectae Caritatis tentang pembaruan hidup religius. Dalam mengkaji tema di atas penulis menggunakan metode kepustakaan. Penulis menggunakan buku-buku teologi spiritual dan dokumen-dokumen Gereja yang berkaitan dengan tema di atas dalam mengelaborasi skripsi ini. Penulis menemukan bahwa dasar dari ketaatan seorang religius adalah Kristus itu sendiri dan menjadi model bagi ketaatan religius. Ketaatan para religius adalah representasi dari ketaatan Kristus secara penuh dalam penderitaan-Nya. Dalam pembahasan akan dijelaskan bahwa Ketaatan Kristus pada kehendak Bapa adalah ketaatan yang total. Ketaatan Kristus tampak jelas dalam misteri penderitaan Kristus. Seseorang memutuskan untuk hidup membiara berarti mau menghayati ketaatan sampai pada puncak penderitaan seperti yang dilakukan Yesus. Seorang religius berusaha untuk mampu menyangkal diri dan mengikuti cara hidup Yesus. Mengikuti Yesus adalah proses mendapatkan sifat-sifat dan kebiasaan Yesus. Ketaatan seorang religius tidak terletak pada sejauh mana ia menaati seluruh aturan dalam biaranya. Ukuran ketaatan seorang religius adalah sejauh mana ia menghayati hidupnya bersama Sang Guru yaitu Yesus Kristus. Oleh karena itu Ketaatan seorang religius memiliki arah dan tujuan dalam hidupnya khususnya dalam hidup berkomunitas dan dalam karya pastoral, mereka berjuang menyampaikan kehendak Allah bagi banyak orang. Orang memutuskan untuk hidup membiara berarti mau mengikuti secara total apa yang dikehendaki Allah kepada dirinya. Ketaatan itu muncul dalam diri seorang religius karena Allah memanggil dirinya. Oleh karena itu, para religius menghayati ketaatan itu atas dasar kehendak pribadi di mana para religius memilih dengan bebas tak terikat dengan apapun. Pengabdian kepada kehendak Allah adalah bentuk jawaban seorang religius kepada Allah di mana ia siap bertanggungjawab penuh atas panggilan Allah. Ini merupakan ungkapan hati nurani yang tulus dalam kesetiaan kepada Allah dan dinyatakan dalam bentuk-bentuk hidup konkret yaitu menerima kehidupan kongregasi dengan segala konsekuensinya dan setiap melayani kerajaan Allah.


Availability

17.055255.79 Mar kPerpustakaan STFTAvailable

Detail Information

Series Title
-
Call Number
255.79 Mar k
Publisher STFT Widya Sasana : Malang.,
Collation
ix + 99hlm: 22x28cm
Language
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Classification
255.79
Content Type
-
Media Type
-
Carrier Type
-
Edition
-
Subject(s)
Specific Detail Info
-
Statement of Responsibility

Other version/related

No other version available




Information


RECORD DETAIL


Back To PreviousXML DetailCite this