Nama : Dismas Kwirinus
NPM : 17045
ABSTRAK
Tradisi Pengangkatan Anak merupakan suatu bagian dari hukum adat. Tradisi ini merupakan fakta yang sudah lazim di masyarakat. Sepengetahuan penulis, hampir semua subsuku yang ada di Indonesia mempunyai tradisi ini. Masyarakat Dayak Desa dalam tradisinya mengenal istilah Pengangkatan Anak; Be’akuk anak dan ngangkat anak. Istilah be’akuk anak dan ngangkat anak memiliki pengertian dan kriteria adat masing-masing. Be’akuk anak adalah suatu upacara ritual pengangkatan yang disebabkan oleh salah satu pihak (anak) mengalami sakit, maka ia diangkat oleh pihak lain. Sedangkan ngangkat anak terjadi karena suatu perkenalan atau ingin mempererat tali kekeluargaan. Tradisi Pengangkatan Anak Pada Suku Dayak Desa dibahas dalam model antropologis, penulis mengembangkan gagasan yang sudah dimulai oleh Stephen Bevans dalam sebuah elaborasi teologi kontekstual. Model antropologis bersifat “antropologis” artinya model ini berpusat pada nilai dan kebenaran anthropos, pribadi manusia dan lokasi sosialnya. Fokus utama yang penting dalam model ini bukan soal isi atau ajaran iman (objek atau rumusan iman), melainkan tekanan lebih besar pada subjek beriman dan lokasi sosialnya. Akhirnya hal yang mau dicapai terhadap sebuah refleksi antropologis terhadap Tradisi Pengangkatan Anak Pada Suku Dayak Desa adalah menemukan titik terang dari tradisi tersebut dalam hubungannya dengan teologi Kristiani.
Kata Kunci: Tradisi Pengangkatan Anak, Dayak Desa, Hukum Adat, Model Antropologis, Teologi Kontekstual