Record Detail
Advanced SearchText
Sion sebagai Pusat Kerajaan Damai (Analisis eksegetis dan refleksi teologis atas Yesaya 2:1-5)
itu menjadi mungkin terjadi, bila manusia sungguh mau melakukan apa yang Tuhan kehendaki. Jalan perdamaian yang ditawarkan oleh nabi Yesaya ada tiga, yaitu, memenuhi undangan Tuhan, mendengarkan pengajaran-Nya, dan melakukan apa Yesaya. Sabda pengharapan ini terdapat dalam kitab Yesaya 2:1-5. Dalam sabda ini Fokus karya tulis ini adalah mengenai pengharapan akan kedamaian yang diberikan oleh Nabi dikatakan bahwa kedamaian yang telah Tuhan ajarkan. Ketiga hal ini mutlak harus dilakukan bila menghendaki sebuah kedamaian. Dalam tulisan ini, metodologi yang digunakan adalah metodologi kepustakaan. Penulis dalam hal ini mencari sumber yang berkaitan dengan Yesaya 2:1-5 dan sumber lainnya yang berhubungan dengan tema. Temuan dalam tulisan ini adalah bila manusia menghendaki perdamaian sejati, maka manusia diajak untuk belajar sendiri dari Tuhan dan menggantungkan seluruh pengharapannya hanya pada Tuhan. Dengan demikian, kedamaian yang menjadi harapan dan kerinduan semua orang ini sungguh dapat terwujud.
Availability
17.029 | 224.107 Bal s | Perpustakaan STFT | Available |
Detail Information
Series Title |
-
|
---|---|
Call Number |
224.107 Bal s
|
Publisher | STFT Widya Sasana : Malang., 2021 |
Collation |
x + 75hlm: 22x28cm
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Classification |
224.107
|
Content Type |
-
|
Media Type |
-
|
---|---|
Carrier Type |
-
|
Edition |
-
|
Subject(s) | |
Specific Detail Info |
-
|
Statement of Responsibility |
-
|
Other version/related
No other version available