Record Detail
Advanced SearchText
Konsep Kebebasan Menurut Albert Camus
Makna kebebasan telah ditanyakan dan dijawab dalam banyak cara sepanjang perjalanan sejarah manusia. Filsafat Albert Camus tentang kebebasan merupakan salah satu upaya pencarian makna tentang kondisi manusia tersebut. Dengan melakukan pendekatan fenomenologis, Camus meneliti bagaimana pengalaman sadar manusia akan penderitaan mengubah nilai kebebasan secara fundamental. Tulisan ini menganalisis bentuk kebebasan yang muncul dalam karya Albert Camus yang berjudul Le Pain et La Libérale. Studi terhadap novel Camus ini mengeksplorasi pertemuan manusia dengan krisis kebebasannya. Studi ini juga menguraikan gagasan Camus sebagai kesempatan untuk memahami bagaimana pengalaman membentuk keberadaan manusia. Camus telah mempelajari bahwa secara fundamental kondisi kebebasan ideal manusia adalah sebuah pencarian. Kebebasan itu bukan sebuah keadaan sempurna melainkan sebuah perjuangan untuk menjadi bebas. Camus mengidentifikasikan kebebasan yang ideal ini sebagai absurditas. Gagasan kebebasan Camus yang muncul dalam Le Pain et La Liberale didasarkan pada kondisi krisis kebebasan manusia. Maka tulisan ini juga memuat krisis, tantangan, dan jalan yang diusulkan oleh Camus untuk mencapai absurditas. Melaui novel ini juga Camus menggambarkan krisis kebebasan manusia yang dimanifestasikan dalam bentuk penderitaan buruh karena oportunis kaum borjuis dan Aljazair yang dijajah Perancis. Gambaran tersebut tidak hanya berbicara tentang bagaimana susahnya menjalani kehidupan, namun juga memberikan suatu ide tentang bagaimana manusia seharusnya bersikap dalam keadaan krisis yang diakibatkan penderitaan dan penjajahan tersebut.Tulisan ini juga berpijak pada konsep Camus tentang absurditas yang terdapat dalam bukunya yang berjudul The Myth of Sisyphus. Untuk memperoleh kebebasan, manusia hendaknya tidak dengan mudah menyerah dan menjadi putus asa. Menurut Camus, manusia hendaknya menggelorakan perjuangan dalam hidupnya. Kebebasan akan berhasil dicapai jika manusia manusia terus memperjuangkannya. Sebab perjuangan itu merupakan bentuk eksistensi manusia yang menegaskan keberadaannya. Tanpa perjuangan untuk mencapai kebebasan, manusia akan tetap berada dalam jeratan krisis kebebasan. Sebaliknya, dengan perjuangan terus menerus, pada akhrinya setiap orang akan mencapai keadilan, kemerdekaan dan kebahagiaan dalam hidupnya.
Availability
16.072 | 194 Oke k | Perpustakaan STFT | Available |
Detail Information
Series Title |
-
|
---|---|
Call Number |
194 Oke k
|
Publisher | STFT Widya Sasana : Malang., 2021 |
Collation |
ix + 78hlm: 22x28cm
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Classification |
194
|
Content Type |
-
|
Media Type |
-
|
---|---|
Carrier Type |
-
|
Edition |
-
|
Subject(s) | |
Specific Detail Info |
-
|
Statement of Responsibility |
-
|
Other version/related
No other version available