Record Detail
Advanced SearchText
Makna Filosofis Go'et Reme Bokn Toko Bolek Loke, Moron Te Tomor Mori Wowo Masyarakat Lasang-Manggarai dalam Terang Filsafat Hermeneutika Paul Ricouer
Skripsi ini berjudul Makna Filosofis Go’et Reme Bokn Toko Bolek Loke, Moron Te Tomor Mori Wowo Masyarakat Lasang-Manggarai Dalam Terang Filsafat Hermeneutika Paul Ricoeur. Metode penulisan karya tulis ini menggunakan teori, interpretasi Paul Ricoeur, dan yang diinterpretasikan adalah ungkapan Reme Bokn Toko Bolek Loke, Moron Te Tomor Mori Wowo. Di sini penulis menginterpretasikan ungkapan ini dengan konteks masyarakat Lasang (Manggarai) saat ini. Ungkapan Reme Bokn Toko Bolek Loke, Moron Te Tomor Mori Wowo merupakan sebuah ungkapan yang dalam bahasa Manggarai disebut Go’et. Go’et adalah ungkapan, pribahasa, pepatah dalam masyarakat manggarai yang fungsinya untuk mengarahkan masyarakat Manggarai ke jalan yang baik, yang di mana tidak bertentangan dengan norma-norma yang berlaku di dalam masyarakat. Penggolongan Go’et mencakup seluruh aspek kehidupan manusia. Go’et Reme Bokn Toko Bolek Loke, Moron Te Tomor Mori Wowo merupakan sebuah ungkapan untuk mengajak manusia agar tidak terlena oleh kenikmatan harta duniawi, hingga melupakan Tuhan. Selain itu, manusia juga diajak untuk senantiasa mensyukuri rahmat Tuhan. Dalam kaitannya dengan teori interpretasi Paul Ricoeur, ungkapan Reme Bokn Toko Bolek Loke, Moron Te Tomor Mori Wowo merupakan sebuah teks. teks menurut Ricoeur adalah kumpulan diskursus yang dibakukan dalam bentuk tulisan. Lalu, diskursus merupakan bahasa yang membicarakan tentang sesuatu. Selain itu, dalam teori interpretasi Paul Ricoeur ada pembahasan tentang apropriasi dan distansiasi. Apropriasi menurut Ricoeur adalah apa yang asing menjadi milik kita. Dalam hal ini, teks menjadi milik pembaca saat ia membaca teks, bukan milik penulis teks. Sedangkan, distansiasi merupakan proses pengambilan jarak antara apa yang dimaksudkan oleh penulis dengan konteks pembaca. Dengan demikian setelah pembaca menerapkan apropriasi dan distansiasi dalam membaca sebuah teks, maka pembaca dapat menemukan makna baru dari teks tersebut. Dalam kaitannya dengan ungkapan Reme Bokn Toko Bolek Loke, Moron Te Tomor Mori Wowo dan dikaitkan dengan konteks masyarakat Lasang saat ini. Konteks masyarakat Lasang saat ini berbeda dengan konteks saat terbentuknya ungkapan Reme Bokn Toko Bolek Loke, Moron Te Tomor Mori Wowo yang mana manusia menjadi budak dari harta duniawi, hingga melupakan Tuhan. Sedangkan konteks masyarakat Lasang saat ini berbeda, mereka senantiasa mensyukuri rahmat Tuhan dalam keseharian mereka. Dengan demikian, setelah menginterpretasikan Ungkapan Reme Bokn Toko Bolek Loke, Moron Te Tomor Mori Wowo dengan konteks masyarakat Lasang saat ini, penulis menemukan, bahwa 'kekayaan' membuat masyarakat Lasang semakin mengenal Tuhan.
Availability
17.038 | Perpustakaan STFT | Available |
Detail Information
Series Title |
-
|
---|---|
Call Number |
194 Git m
|
Publisher | STFT Widya Sasana : Malang., 2021 |
Collation |
xiii + 79hlm: 22x28cm
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Classification |
194
|
Content Type |
-
|
Media Type |
-
|
---|---|
Carrier Type |
-
|
Edition |
-
|
Subject(s) | |
Specific Detail Info |
-
|
Statement of Responsibility |
-
|
Other version/related
No other version available