Record Detail
Advanced SearchSkripsi
Demokrasi yang Cacat Menurut Noam Chomsky (Sebuah telaah filosofis-kritis)
Fokus utama skripsi ini adalah telaah filosofis-kritis pemikiran Noam Chomsky tentang demokrasi, khususnya demokrasi yang cacat. Bagi Chomsky, demokrasi bukanlah tujuan, melainkan alat untuk menemukan dan memperluas sifat dasar dan hak asasi manusia yang fundamental. Sebab, demokrasi berakar pada kebebasan, solidaritas, pilihan kerja dan kemampuan untuk berpartisipasi dalam tatanan sosial, sehingga produk utama dari masyarakat demokratis adalah manusia sejati. Sebuah masyarakat dikatakan demokratis bilamana rakyat memiliki kebebasan dan bisa berpartisipasi penuh untuk mengatur dan menyusun kebijakan publik. Masyarakat yang demokratis juga memiliki alat-alat informasi bersifat terbuka dan bebas. Semua itu didasarkan pada kodrat manusia sebagai makhluk yang bebas dan setara satu dengan yang lain. Akan tetapi, ketika sebuah negara menerapkan demokrasi sebagai sistem politik namun praktiknya bertolak belakang dengan prinsip demokrasi, maka bagi Chomsky demokrasi telah cacat. Menurutnya, demokrasi dikatakan cacat ketika sistem dan lembaga demokrasi dikontrol dan dikuasai oleh pemerintah yang secara perlahan mematikan dan menghilangkan substansi dan esensi demokrasi. Demokrasi yang cacat juga disebabkan oleh kekejaman militer serta intervensi komunitas bisnis dan korporasi dalam menentukan kebijakan publik. Penyebab lain demokrasi yang cacat adalah media massa dan kaum intelektual yang bungkam dan tunduk pada rezim penguasa yang represif dan opresif. Adapun proses demokrasi menjadi cacat menurut Chomsky yakni penerapan sistem top-down dalam setiap kebijakan pemerintah demi memperkokoh kekuasaan dan sistem kontrol yang ketat terhadap rakyat berupa indoktrinasi atau cuci otak. Bagi Chomsky, penerapan sistem seperti itu membuat negara mengalami defisit demokrasi. Defisit demokrasi adalah gambaran negara gagal dalam menjalankan prinsip-prinsip demokrasi. Tujuan yang hendak dicapai dari skripsi ini adalah menemukan solusi bagi demokrasi yang cacat tersebut. Menurut Chomsky, solusi atas demokrasi yang cacat ada pada dunia pendidikan dan kaum intelektual. Dunia pendidikan bisa menjadi suatu tuas penggerak utama bagi perubahan sosial. Sebab, pendidikan bisa melahirkan kaum intelektual untuk menjadi pemikir, penyusun strategi dan perencana kebijakan publik. Akan tetapi, ketika orang punya intelektual, dia lantas punya pilihan: mau jadi intelektual berorientasi nilai moral yang menegakkan keadilan atau intelektual teknokratik yang tunduk pada rezim penguasa? Realita ini membuat Chomsky menggaungkan agar tanggung jawab intelektual harus dikembalikan untuk melakukan perubahan sosial dengan bersandar pada nilai moral demi menegakkan prinsip demokrasi sehingga tidak cacat. Adapun metodologi yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode kualitatif dengan perspektif kajian atau studi pustaka.
Availability
17.035 | 191 Pit d | Perpustakaan STFT | Available |
Detail Information
Series Title |
-
|
---|---|
Call Number |
191 Pit d
|
Publisher | STFT Widya Sasana : Malang., 2021 |
Collation |
xiii + 205hlm; 22x28cm
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Classification |
191
|
Content Type |
-
|
Media Type |
-
|
---|---|
Carrier Type |
-
|
Edition |
-
|
Subject(s) | |
Specific Detail Info |
-
|
Statement of Responsibility |
-
|
Other version/related
No other version available