Kebudayaan adalah suatu fenomena universal. Setiap masyarakat dan bangsa di dunia ini memiliki kebudayaan meskipun bentuk dan coraknya berbeda-beda. Kebudayaan merupakan warisan para leluhur yang harus dihayati, dihidupi dan harus digali nilai-nilai filosofis yang terkandung di dalamnya demi kehidupan manusia itu sendiri. Manusia akan kehilangan identitasnya jika tidak menghayati nilai-nilai kebudayaan yang merupakan sumber hidup manusia itu sendiri sejak dilahirkan. Salah satu faktor yang memengaruhi adalah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kehidupan masyarakat dewasa ini tidak bisa dilepaskan dari peran ilmu pengetahuan dan teknologi. Keberadaan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak hanya menyodorkan manfaat-manfaat positif kepada manusia tetapi juga menawarkan masalah-masalah baru yang seringkali mencemaskan dan berakibat fatal bagi manusia. Misalnya penemuan dan penciptaan alat teknis seperti handphone, dll mampu mengubah pandangan, anggapan, pemikiran, tingkah laku dan gaya hidup manusia. Manusia semakin terpesona oleh keberhasilannya. Sementara itu kebudayaan yang merupakan dasar pembentuk kepribadian serta hidup manusia ditinggalkan. Imbasnya, manusia kurang memahami dengan baik kebudayaan dan pada akhirnya terjadi penyelewengan atau pelecehan akan nilai-nilai luhur yang ada. Salah satunya adalah belis Sikka yang penulis bahas pada skripsi ini.