Image of Krisis Budaya Gotong Royong (Lonto Leok) di Manggarai Karena Kepentingan Politik Lokal

Text

Krisis Budaya Gotong Royong (Lonto Leok) di Manggarai Karena Kepentingan Politik Lokal



Masyarakat adat Manggarai memiliki demokrasi lokal bernama budaya gotong royong (lonto leok). Penulis menyebutnya demikian karena budaya tersebut berasal dari masyarakat Manggarai, oleh masyarakat Manggarai dan untuk masyarakat Manggarai itu sendiri. Dalam hal ini masyarakat adat Manggarailah yang berbudaya gotong royong (lonto leok) dan budaya tersebut diperuntukkan bagi masyarakat itu sendiri. Dalam perspektif penulis, budaya gotong royong (lonto leok) adalah wadah dan momen dimana masyarakat Manggarai ada bersama untuk bermusyawarah-mufakat demi penyatuan kata dan tindakan ketika hendak mengadakan suatu upacara tertentu, seperti tae loas (upacara kelahiran), kawing (upacara perkawinan), wuat wa'i (memberikan bekal kepada orang yang hendak merantau) dan tae mata (upacara kematian) dalam dinamika kehidupan bersama. Baik pada waktu perencanaan maupun pelaksanaannya masyarakat tersebut selalu ada bersama sebagai satu ikatan kekeluargaan menurut hukum adat Manggarai. Di tengah kebersamaan tersebut lahirlah sistem kehidupan baru yaitu sistem politik lokal Manggarai yang orientasi utamanya terletak pada pemenuhan kepentingan pribadi para elite politik itu sendiri, yakni kepentingan akan uang dan kepentingan akan kekuasaan.


Availability

12.003959.86 JAN kAvailable

Detail Information

Series Title
-
Call Number
959.86 JAN k
Publisher STFT Widya Sasana : Malang.,
Collation
x + 119hlm: 21,5x28cm
Language
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Classification
959.86
Content Type
-
Media Type
-
Carrier Type
-
Edition
-
Subject(s)
Specific Detail Info
-
Statement of Responsibility

Other version/related

No other version available




Information


RECORD DETAIL


Back To PreviousXML DetailCite this