Record Detail
Advanced SearchText
Paradoks Kebahagiaan dalam Diskursus Filosofis [Buku: Di Mana Letak Kebahagiaan?]
Kebahagiaan merupakan lencana semua suku bangsa (Anonim). Afirmasi di atas mengingatkan penulis akan silogisme klasik berikut ini; Semua manusia ingin bahagia, Sokrates adalah manusia, Sokrates ingin bahagia. Tiga proposisi di atas merupakan bentuk silogisme yaitu seni penalaran yang menetapkan bahwa yang partikular selalu mengikuti yang universal. Pernyataan 'semua manusia ingin bahagia' merupakan premis mayor, sebagai kenyataan pertama. Premis mayor biasanya bersifat universal. Pernyataan kedua, 'Sokrates adalah manusia' merupakan premis tengah, sebagai kenyataan baru, yakni ada seorang manusia bernama Sokrates. Pernyataan ketiga, 'Sokrates ingin bahagia' merupakan kesimpulan yang ditarik dari silogisme bahwa Sokrates sebagai bagian dari manusia juga ingin bahagia.
Availability
18363-D | 230 Tin d | Perpustakaan STFT | Available |
Detail Information
Series Title |
Seri Filsafat Teologi Widya Sasana Vol.24 No.Seri 23, 2014
|
---|---|
Call Number |
230 Tin d
|
Publisher | STFT Widya Sasana : Malang., 2014 |
Collation |
vi + 81-104hlm; 15x21cm
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
ISSN 1411-9005
|
Classification |
230
|
Content Type |
ARTIKEL
|
Other version/related
No other version available