Image of Menghayati Kristiani di Tengah Pluralisme [Buku: Agama Kekerasan - Membongkar Eksklusivisme]

Text

Menghayati Kristiani di Tengah Pluralisme [Buku: Agama Kekerasan - Membongkar Eksklusivisme]



Manusia beriman sekarang ditantang, bagaimana dapat setia pada imannya dalam masyarakat pluralis ini? Mereka hidup di tengah manusia-manusia dengan pelbagai keyakinannya, baik yang lebih diwarnai oleh agama maupun yang lebih diwarnai oleh budaya modern dengan nilai-nilainya yang sangat kompleks sehingga jarang benar-benar dipikirkan. Tantangan itu tak boleh hanya dimengerti secara negatif (bertahan), tetapi perlu dimengerti secara positif; tetap berkembang mewujudkan imannya dalam hidup nyata. Menghadapi nilai-nilai modern, beberapa orang beriman mengambil sikap permisif; terima saja semua demi kemakmuran hidup. Orang dari golongan permisif ini mungkin sekali tak pernah benar-benar memikirkan nilai-nilai imannya, sehingga juga tak pernah marasakan benturan nilai dalam hatinya. Beberapa orang beriman yang lain ambil sikap regresif; mundur kembali pada ajaran murni yang sudah diterimanya sebagai dasar hidupnya dan menolak tegas semua nilai yang lain. Mereka ini sering disebut kaum fundamentalis. Lalu ada juga orang beriman yang mengambil sikap kritis; nilai modern didengarkan, dipikirkan dalam terang imannya, lalu diambil keputusan mana yang diterima, mana yang ditolak.


Availability

10224-E230 Riy aPerpustakaan STFTAvailable

Detail Information

Series Title
Seri Filsafat Teologi Widya Sasana; Vol.7
Call Number
230 Riy a
Publisher Dioma : Malang.,
Collation
iii + 53-64hlm; 14x21cm
Language
Indonesia
ISBN/ISSN
ISSN 1411-9005
Classification
230
Content Type
ARTIKEL
Media Type
-
Carrier Type
-
Edition
-
Subject(s)
Specific Detail Info
-
Statement of Responsibility

Other version/related

No other version available




Information


RECORD DETAIL


Back To PreviousXML DetailCite this