Record Detail
Advanced SearchText
Homo Homini Amicus: Tanggungjawab Kultural Gereja dalam Zaman Ini [Buku: Kamu Adalah Sahabatku]
Artikel ini bermaksud memajukan nilai-nilai persahabatan dari perspektif antropologi kristiani dalam bingkai komunitas bangsa sebagai rumah bersama. Banyak kali persahabatan itu direduksi secara ekslusif pada 'in group' dam disuburkan oleh mentalitas primordial (agama, budaya, suku, kelompok-kelompok sosial kemasyarakatan). Mereka yang tidak sepaham dengan nilai-nilai yang dihayati 'in group' dipandang sebagai 'yang lain', bahkan diperlakukan sebagai lawab yang berbahaya. Untuk membangun masyarakat yang berperadaban luhur, pertama-tama konsep 'persahabatan' (Latin; amicitia; Yunani; philia) perlu dimaknai ulang. Dalam antropologi kristiani, persahabatan, sebagai bentuk relasi sosial tertinggi, memiliki sumbernya pada iman akan hakikat manusia yang diciptakan menurut 'citra Allah' (Kej 1:26-28), yang diberi tanggung jawab untuk menata dunia bersama bagi hidup bersama yang ramah. Kedua, lembaga-lembaga pendidikan Katolik, dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi, perlu terus memberdayakan diri dengan spiritualitas persahabatan yang memajukan kemanusiaan yang lebih beradab, 'dengan segenap hati, dengan segenap jiwa, dengan segenap akal budi dan dengan segenap kekuatan' (Mrk 12:30).
Availability
20055-T | 230 Kur k | Perpustakaan STFT | Available |
Detail Information
Series Title |
Seri Filsafat Teologi Widya Sanana Vol. 30 No. Seri 29, 2020
|
---|---|
Call Number |
230 Kur k
|
Publisher | STFT Widya Sasana : Malang., 2020 |
Collation |
ix + 381-407hlm; 15x21cm
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
ISSN 1411-9005
|
Classification |
230
|
Content Type |
ARTIKEL
|
Media Type |
-
|
---|---|
Carrier Type |
-
|
Edition |
-
|
Subject(s) | |
Specific Detail Info |
-
|
Statement of Responsibility |
-
|
Other version/related
No other version available