Barnabas dan Paulus adalah rasul-rasul bagi bangsa-bangsa non Yahudi. Secara eksplisit Lukas tidak menyebut keduanya sebagai sahabat (philos) satu sama lain. Tulisan ini menggali relasi di antara keduanya seperti tersurat dalam tulisan Lukas dan Paulus sendiri, dan menunjukkan bahwa kedua rasul yang berlatar belakang berbeda ini bukan sekedar rekan kerja atau teman perjalanan dalam mewartakan Injil. Keduanya telah menjadi sahabat satu sama lain, bukan karena kuantitas kebersamaan, melainkan kualitas relasi yang diwarnai semangat saling percaya, saling mendukung dan sehati sejiwa dalam suka duka pelayanan. Kendati akhirnya dalam perjalanan misi kedua mereka terpisah, semangat kasih tetap diutamakan sehingga akhir yang baik yang mereka dapatkan. Dinamika persahabatan Barnabas dan Paulus kiranya menginspirasi mereka yang menjalankan tugas perutusan bersama.