Jangan takut biasanya mengawali pesan yang disampaikan oleh Allah kepada manusia. Pembukaan pesan dengan ungkapan jangan takut memaksudkan bahwa orang yang menerima suatu berita dari Allah tidak boleh takut berhadapan dengan kemuliaan-Nya. Pembukaan pesan dengan ungkapan jangan takut ini terjadi pula dalam peristiwa kebangkitan Yesus. Hal ini dapat disimak dalam peristiwa malaikat Tuhan yang memberikan amanat kepada kedua perempuan untuk segera mewartakan kebangkitan Yesus kepada murid-murid-Nya (Mat 28:5) dan Yesus yang menyatakan mandat memberitakan kebangkitan-Nya kepada Maria Magdalena dan Maria yang lain untuk segera memberitahukan kebangkitan-Nya kepada murid-murid-Nya (Mat 28:10). Mengapa pembukaan berita dan pesan untuk menyampaikan kebangkitan Yesus dimulai dengan ungkapan jangan takut? Hal ini sangat mungkin karena tugas untuk memberitakan kebangkitan Yesus yang dilakukan oleh murid-murid-Nya akan berhadapan dengan berbagai tantangan yang sudah mulai dialami sejak zaman dahulu, sekarang dan akan datang. Bagaimana murid-murid Yesus Kristus menghadapi tantangan-tantangan dari mereka yang tidak menghendaki pewartaan mengenai kebangkitan-Nya? Jangan takut sesungguhnya memiliki makna yang amat mendalam untuk ditelaah maksudnya oleh setiap murid-murid Yesus. Jangan takut yang biasanya diucapkan oleh Yesus dalam beberapa sabda-Nya khususnya peristiwa kebangkitan memuat suatu maksud bahwa Dia akan selalu menyertai murid-murid-Nya. Karena Tuhan Yesus senantiasa ada bersama murid-murid-Nya, maka mereka harus memiliki rasa suka cita, damai, tidak takut menyatakan imannya, tekun, sabar, berharap, dan tetap setia kepada-Nya.