Tesis ini merupakan bagian dari pergumulan atas peran serta kaum awam Katolik sebagai warga Gereja dan Negara demi mewujudkan kehidupan bersama yang adil dalam tatanan politik, hukum dan ekonomi di Keuskupan Timika-Papua. Realitas memperlihatkan terdapat percaturan politik lokal orang Papua dalam sistem politik di Indonesia dan aspirasi-aspirasi politik mengenai pemisahan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia ini melahirkan konflik dan tragedi kemanusiaan di Tanah Papua. Metodologi yang digunakan adalah metodologi penelitian kualitatif dengan pendekatan teologi pastoral yang berlandaskan pada dokumen Apostolicam Actuositatem. Dalam perspektif ajaran Gereja, Dokumen Apostolicam Actuositatem adalah ajaran Gereja tentang keterlibatan kaum awam Katolik dalam perutusan Gereja di tengah dunia. Partisipasi kaum awam Katolik dapat ditempuh dengan cara terlibat dalam pelayanan pastoral. Menariknya, pastoral dan politik merupakan dua bidang yang berbeda tujuan. politik adalah bidang keilmuan dengan sasaran pada kehidupan profan sedang pastoral berorientasi pada tindakan iman demi keselamatan manusia di tengah dunia masa kini. Oleh karena itu, tulisan ini bertujuan untuk menemukan bentuk pastoral yang kontekstual bagi politisi Katolik di Keuskupan Timika-Papua. Dalam mengintegrasikan antara hal yang profan dan sakral sebagai saru kesatuan tindakan yang disebutkan sebagai tindakan iman dalam politik. Penulis menemukan bahwa politik dapat menjadi sarana pelayanan pastoral. Hal ini mempertegas bahwa politisi Katolik yang memainkan peran politik dalam waktu bersamaan mereka sedang melakukan pelayanan pastoral. Bertolak dari studi ini, penulis menemukan bahwa peran awam yang kontekstual di wilayah Keuskupan Timika adalah pastoral politik.