Record Detail
Advanced SearchText
Peran Pendampingan dalam Menjaga Keutuhan Perkawinan (Studi kasus keluarga Katolik berdasarkan Reksa Pastoral Pascanikah Kan 1063, 4)
Tesis ini merupakan sebuah penelitian untuk menemukan peran pendampingan dalam menjaga keutuhan perkawinan berdasarkan kan. 1063, 4. Tesis ini dilatarbelakangi oleh banyaknya kasus perceraian yang terjadi di dalam Gereja Katolik. Hal ini juga menjadi latar belakang SAGKI IV untuk melakukan suatu gerak bersama membantu keluarga-keluarga Katolik dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan berkeluarga. Gerak ini kiranya sesuai dengan apa yang juga tertulis dalam kan.1063,4, bahwa gembala jiwa-jiwa memiliki tugas dan tanggung jawab untuk mendampingi keluarga-keluarga setelah pernikahan. Dokumen Familiaris Consortio dan Amoris Laetitia melengkapi pernyataan tersebut dengan menunjukkan langkah-langkah pastoral yang dapat diambil oleh gembala jiwa-jiwa untuk mendampingi pernikahan keluarga-keluarga, baik itu yang sebagai usaha prefentif atau penganan masalah-masalah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus dalam situs, dengan mewawancarai sepasang suami istri, seorang pendamping perkawinan yang adalah seorang imam dan pastor paroki tempat dimana pasangan suami istri tersebut berdomisili. Dalam penelitian ini, peneliti menemukan beberapa hal; pertama, pemahaman yang cukup mengenai makna dan hakikat perkawinan sangatlah penting bagi keluarga-keluarga untuk memegang teguh komitmen. Ke4dua situasi ideal yang tertulis dalam Kitab Hukum Kanonik maupun dalam Dokumen Gerejawi tidak selalu berjalan dengan baik dalam kondisi riil. Narasumber dari penelitian ini menyatakan berbagai macam kendala yang mereka hadapi sampai pada terjadinya pendampingan oleh imam yang mumpuni. Ketiga, pendampingan dari gembala jiwa-jiwa sungguh dibutuhkan oleh keluarga, terutama pendampingan oleh imam. Imam dirasa sebagai sosok yang mampu menjadi penengah dan memberikan saran-saran yang berguna untuk menyelesaikan masalah-masalah dalam hidup berkeluarga. Akhirnya, kesimpulan yang dapat ditarik peneliti berdasarkan penelitian ini ialah bahwa keluarga sungguh membutuhkan peran Gereja untuk mendampingi setiap langkah hidup mereka. Gereja tidak hanya harus membuka diri untuk menerima siapa saja, tetapi juga mencari mereka yang membutuhkan. Di lain sisi, pasangan suami-istri harus pula proaktif untuk datang kepada Gereja bila membutuhkan, karena ini adalah perkawinan mereka, janji yang mereka ucapkan sendiri di hadapan Allah.
Availability
18.01014 | 253.5 Mus p | Perpustakaan STFT | Available |
Detail Information
Series Title |
-
|
---|---|
Call Number |
253.5 Mus p
|
Publisher | STFT Widya Sasana : Malang., 2020 |
Collation |
xi + 120hlm; 21x28cm
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Classification |
253.5
|
Content Type |
-
|
Media Type |
-
|
---|---|
Carrier Type |
-
|
Edition |
-
|
Subject(s) | |
Specific Detail Info |
-
|
Statement of Responsibility |
-
|
Other version/related
No other version available