Tak dapat dipungkiri bahwa lahirnya dan berkembangnya filsafat Yunani berpengaruh dalam perkembangan dunia peradaban pada masa Perjanjian Baru, mulai dari masa menjelang lahirnya Tuhan Yesus sampai zaman para rasul. Karena perkembangan filsafat Yunani pula, maka penulisan dalam Kitab Perjanjian Baru menggunakan bahasa Yunani. Pengajaran filsafat Yunani ini juga pernah disinggung oleh Rasul Paulus ketika berkunjung ke Athena, dimana ia mendapati suatu mezbah dengan tulisan, 'Kepada Allah yang tidak dikenal'. Dengan melihat keadaan ini, ada rasa keprihatinan Paulus untuk membawa kabar baik kepada mereka (orang Yunani). Meski ada yang beranggapan bahwa belajar filsafat itu berbahaya dan berpotensi melemahkan iman, tetapi penulis justru meyakini bahwa mengetahui seluk-beluk filsafat Yunani justru dapat menyingkapkan tabir yang selama ini menyelubungi dalam pola pikir yang sempit dan terlihat abu-abu. Harapannya, pemikiran menjadi jernih dan realistis, serta membawa iman kita terhadap Sang Khalik menjadi semakin murni dan tulus apa adanya, sehingga kita dapat pergunakan bagi kemuliaan Allah.