Manusia adalah bagian dari kebudayaan. Kebudayaan adalah hasil dari pikiran manusia dan akan berubah (berkembang) sesuai dengan perubahan daya pikir manusia itu sendiri. Kebudayaan/budaya diciptakan guna untuk memanusiakan manusia itu sendiri. Indonesia kaya akan budaya dan akan sangat sayang jika salah satu dari budaya ini hilang dari peradaban dan mengalami kepunahan. Salah satu contoh tradisi/budaya dari budaya Batak Toba yang hampir mengalami kepunahan adalah upacara Martutu Aek. Masuknya agama Kristen telah membawa perubahan dalam kehidupan budaya orang Batak Toba. Yang masih menjalankan upacara Martutu Aek ini adalah mereka yang masih menganut agama Malim. Namun menjadi persoalan adalah bahwa agama ini juga sudah hampir menuju titik kepunahan. Tulisan ini mencoba membahas Upacara Martutu Aek dalam Budaya Batak Toba. Tulisan ini memuat pengertian Martutu Aek itu sendiri, dasar pelaksanaan, ritus, fungsi dan makna upacara, simbol atau sarana yang digunakan, partisipan, dan makna antropologis-filosofis dari upacara Martutu Aek dalam budaya Batak Toba serta relevansinya dengan pelayanan pastoral, khususnya dalam bidang pembaptisan. Metode yang digunakan penulis dalam pendalaman tema ini adalah dengan metode pustaka.