Record Detail
Advanced SearchText
Bunda Maria: Bunda Evangelisasi (Dalam Seruan Apostolik Evangelii Gaudium Paus Fransiskus)
Evangelisasi selalu bermula dari pengalaman akan Sabda Allah. Evangelisasi merupakan bentuk pembagian akan pengalaman akan Sabda Allah. Tanpa adanya pengalaman akan Sabda Allah maka evangelisasi tidak akan berjalan dengan baik. Evangelisasi merupakan amanat dari Kristus kepada para rasul-Nya. Evangelisasi menjadi suatu keharusan yang mesti dilakukan dalam peziarahan iman Gereja. Evangelisasi atau mewartakan Injil merupakan rahmat dan panggilan yang khas bagi Gereja. Evangelisasi juga merupakan identitas dan jiwa dari Gereja. Pergilah ke seluruh dunia beritakanlah Injil kepada segala makhluk: (Mark 16:15) menjadi babak baru karya evangelisasi Gereja. Tugas evangelisasi kini menjadi tugas para murid Kristus dan penerusnya. Menjadi suatu kebanggaan jika Gereja tak jemu-jemunya mewartakan Sabda Tuhan. Evangelisasi yang sudah dan sedang dilakukan oleh Gereja mengalami banyak tantangan. Tantangan tersebut datang dari dalam Gereja dan juga dari luar Gereja. Karena tantangan yang begitu banyak tak jarang muncul rasa putus asa dalam diri para pewarta. Pewartaan bukan lagi menjadi hal yang menggairahkan tetapi menjadi hal yang melelahkan. Para pewarta menjadi pesimis ketika diajak untuk terlibat dalam misi pewartaan. Pewartaan ditolak karena para pewartaannya takut nanti akan mengalami kegagalan. Evangelii Gaudium mengajak para pewarta untuk tidak takut terlibat dalam misi pewartaan. Gereja yang diutus diajak terus mewartakan Injil dengan sukacita. Sukacita yang diwartakan merupakan sukacita yang diperoleh dari Yesus. Sukacita menjadi bagian yang tak terpisahkan dari evangelisasi. Evangelisasi butuh ketulusan hati untuk mau berkurban. Evangelisasi tanpa Maria tidak akan menggairahkan. Ada daya Maria dalam setiap upaya evangelisasi yang dilakukan oleh Gereja. Gereja yang berevangelisasi tanpa menyertakan Maria seperti seorang anak yang kehilangan kasih sayang keibuan. Ibu yang memberikan semangat ketika anak sedang letih dan putus asa. Ibu yang tahu kepenatan dan kegetiran anak. Ibu yang selalu dengan setia mendoakan anak yang sedang berjuang di medan pewartaan. Maria mewartakan Injil melalui seluruh dimensi kemanusiaannya. Namun dalam perjalanan dan perjuangannya mewartakan Injil Maria tunduk dan patuh pada Allah. Dia adalah hamba Allah yang setia. Dia menyadari bahwa Allah-lah yang menjadi peran utama dalam hidupnya. Sikap patuh dan mengandalkan Allah harus menjadi sikap yang harus dihidupi oleh para pewarta. Tanpa bantuan Allah evangelisasi akan menemui jalan buntu. Evangelisasi semata-mata adalah karya Allah. Sehingga mustahil evangelisasi akan berlangsung dengan baik tanpa mendapatkan restu dan berkat dari Allah. Allah sebagai penyelenggara utama setiap karya evangelisasi.
Availability
12.020 | 232.91 ROK b | Available |
Detail Information
Series Title |
-
|
---|---|
Call Number |
232.91 ROK b
|
Publisher | STFT Widya Sasana : Malang., 2016 |
Collation |
xi + 118hlm: 21x28cm
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Classification |
232.91
|
Content Type |
-
|
Media Type |
-
|
---|---|
Carrier Type |
-
|
Edition |
-
|
Subject(s) | |
Specific Detail Info |
-
|
Statement of Responsibility |
-
|
Other version/related
No other version available