Kapitalisme telah berkembang dan mengakar dalam sistem perekonomian dunia. Kapitalisme sejak pertama kemunculannya memang menjanjikan suatu kemajuan dan kemakmuran hidup. Setidaknya itu yang terungkap secara teoritis. Namun dalam kenyataan, teori dan konsep kapitalisme tidak selalu berjalan sesuai harapan. Di banyak tempat justru terdapat kemiskinan yang begitu mengerikan dan tidak manusiawi. Kemiskinan yang bahkan membawa pada ketimpangan dalam kehidupan sosial. Dari hal ini dapat muncul pertanyaan Mengapa teori kemakmuran yang diusung kapitalisme tidak berjalan sesuai harapan? Ini adalah pertanyaan yang tidak hanya sekedar mencari alasan, tetapi suatu pertanyaan reflektif yang menuntut kedalaman analisa dan kejelian membaca situasi secara menyeluruh. Dalam kasus ini yang perlu dievaluasi adalah sistemnya, bukan manusianya. Sebab suatu sistem dibuat oleh manusia demi kehidupan manusia, bukan manusia untuk sistem. Bisnis Sosial hadir sebagai suatu jawaban atas pertanyaan itu. Dalam Bisnis Sosial Muh. Yunus melihat adanya alienasi makna manusia yang dihidupi oleh kapitalisme. Manusia seharusnya dimaknai sebagai makhluk yang multidimensi, bukan makhluk yang hanya mencari keuntungan. Inilah kekeliruan yang selalu dihidupi secara mutlak oleh kapitalisme tanpa keraguan sedikitpun. Pembahasan tema Bisnis Sosial dalam tulisan ini menggunakan metode penelitian kepustakaan. Ide dan konsep yang mendukung dan menbentuk Bisnis Sosial maupun yang menjadi kelemahan Bisnis Sosial dianalisa dari sumber-sumber pustaka yang digunakan. Sumber pustaka yang digunakan terutama adalah buku-buku yang secara khusus berbicara mengenai Bisnis Sosial, manusia dan kapitalaisme.