Record Detail
Advanced SearchText
Aku Percaya Tolonglah Aku yang Tidak Percaya Ini (Sebuah refleksi teologis Alkitabiah berdasarkan Markus 9:14-29)
Pada zaman sekarang ini, banyak orang yang telah dibentuk dan dirusak oleh semacam pragmatisme dengan mengajukan pertanyaan: Bila semuanya sudah dikatakan dan dilakukan, apakah gunanya percaya? Bukankah dengan hidup jujur dan baik sudah cukup tanpa mempedulikan Injil. Pernyataan ini mengandaikan bahwa manusia memiliki kecenderungan dalam dirinya untuk melepaskan diri dari peran Allah dalam hidupnya. Manusia beranggapan bahwa dengan berbuat baik dan hidup jujur ia telah membuka jalan untuk memperoleh keselamatan. Kita tahu dengan baik bahwa di dunia ini penuh dengan berbagai tantangan, kesulitan dan persoalan. Salah satu situasi konkret yang kita alami adalah pluralitas agama. Pluralitas agama ini merupakan sebuah kenyataan yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia dalam dunia. Interaksi para penganut agama yang berbeda di satu sisi memberi keindahan bagi orang-orang yang bisa saling menghargai. Namun di sisi lain interaksi seperti ini juga sering membuahkan perdebatan dan perbantahan. Fenomena perdebatan dan perbantahan antar pemeluk agama yang berbeda yang menyentuh iman sering kali melahirkan situasi yang tidak kondusif untuk kehidupan bersama yang aman dan damai. Inilah tantangan yang dihadapi setiap orang beriman yang hidup di dalam masyarakat plural. Keadaan yang demikian membuat sebagian orang mengalami krisis dalam hidupnya. Manusia tidak mampu lagi melihat pengalaman hidupnya sebagai sebuah perjuangan iman sehingga lari dari kenyataan hidup dan melepaskan diri dari peran Allah. Pokok permasalahan yang diangkat dalam skripsi ini adalah Pertama, apa persoalan yang disampaikan Mrk 9:14-29? Kedua, apa nilai-nilai yang disampaikan Mrk 9:14-29? Ketiga, kesaksian apakah yang dapat diwartakan oleh orang beriman berdasarkan Mrk 9:14-29 dalam konteks pluralitas agama? Berdasarkan analisis konteks yang telah dilakukan sebelumnya penulis menemukan bahwa Injil Markus terdiri dari dua bagian besar yaitu: Rahasia Mesias dan Rahasia Anak Manusia dengan pengakuan Petrus sebagai pusatnya.
Availability
12.024 | 226.307 ARI a | Available |
Detail Information
Series Title |
-
|
---|---|
Call Number |
226.307 ARI a
|
Publisher | STFT Widya Sasana : Malang., 2016 |
Collation |
ix + 106hlm: 21,5x28cm
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Classification |
226.307
|
Content Type |
-
|
Media Type |
-
|
---|---|
Carrier Type |
-
|
Edition |
-
|
Subject(s) | |
Specific Detail Info |
-
|
Statement of Responsibility |
-
|
Other version/related
No other version available