Dalam karya tulis ini, penulis akan membahas beberapa pokok penting dari kisah panggilan Lewi (Luk.5:27-32). Penulis akan menguraikan teks tersebut melalui beberapa analisis-analisis konteks, analisis bahasa, analisis cerita. Selain itu,tafsiran dan refleksi teologis juga akan disertakan dan menjadi bagian penting dalam menjadikan teks ini relevan dengan konteks dewasa ini. Ada dua pokok penting yang dapat dipelajari oleh manusia dewasa ini dari teks Luk.5:27-32, yakni: sikap tobat Levi (pertama) dan sikap Yesus terhadap kaum pendosa (kedua). (1) Sikap tobat Levi. Sikap tobat Levi tampak dalam kerelaannya untuk meninggalkan segala sesuatu demi mengikuti Yesus. Ia meninggalkan segala sesuatu demi menjadikan Yesus sebagai segala sesuatu dalam hidupnya. Ia meninggalkan cara hidup lamanya dan memulai hidup baru bersama dan dalam Yesus. Hal serupa juga ditunjukkan oleh Jefri Tambayong seorang mantan pengguna dan bandar narkoba. Jefri telah meninggalkan cara hidup lamanya dan mengikuti Yesus dengan menjadi seorang hamba Tuhan (pendeta). (2) Sikap Yesus terhadap pendosa. Setiap orang kristiani diajak untuk senantiasa menyelaraskan hidup mereka dengan hidup Yesus. Cara pikir dan sikap Yesus haruslah juga menjadi cara pikir dan sikap seorang kristen. Salah satu yang patut diteladani adalah cara pikir dan sikap Yesus terhadap orang berdosa. Ia membedakan dua hal penting, yakni dosa dan pendosa. Dosa adalah hal yang ditentang dan dibenci Yesus. Namun, tidak sekalipun Ia membenci pendosa.