Image of Serikat Buruh di Indonesia dalam Pandangan Rerum Novarum

Text

Serikat Buruh di Indonesia dalam Pandangan Rerum Novarum



Skripsi ini berjudul Serikat Buruh di Indonesia dalam Pandangan Rerum Novarum. Alasan pemilihan judul dilatarbelakangi oleh berbagai persoalan yang senantiasa dihadapi oleh serikat buruh dalam memperjuangkan kepentingan buruh dan bagaimana Gereja menaruh perhatian dalam keprihatinannya berkaitan dengan permasalahan kaum buruh. Gereja tidak dapat tinggal diam dan berusaha menaruh perhatiannya bagi mereka yang tertindas dan dalam hal ini kaum buruh merupakan salah satu contoh nyata kaum tertindas. Bukti nyata perhatian Gereja tersebut diwujudkan dalam dokumen Rerum Novarum oleh Paus Leo XIII pada tahun 1891. Di dalam Rerum Novarum, dapat dilihat bagaimana Gereja memberikan perhatian dan pandangannya berkaitan dengan persoalan kaum buruh khususnya mengenai serikat buruh. Berangkat dari hal tersebut, maka di dalam skripsi ini terdapat beberapa rumusan masalah yang diajukan. Pertama, apa itu Ensiklik Rerum Novarum serta garis besar dan tema-tema sentral yang dibahas di dalamnya? Kedua, Apa yang dimaksud dengan serikat buruh? Bagaimana sejarah dan Apa saja persoalan yang dihadapi oleh serikat buruh di Indonesia. Ketiga, Apa pengertian serikat buruh di dalam dokumen Rerum Novarum? Apa saja sumbangan pemikiran dari Rerum Novarum bagi serikat buruh di Indonesia? Apa saja peran serikat buruh, negara dan Gereja dalam pandangan Rerum Novarum berkaitan dengan serikat buruh? Dalam dokumen Rerum Novarum, perhatian terhadap serikat buruh memberikan gambaran serikat buruh yang jauh lebih dahulu ada dibandingkan dengan serikat buruh yang ada di Indonesia. Namun persoalan yang dihadapi rupanya tetap tidak banyak berubah, yakni bagaimana serikat buruh berusaha memperjuangkan hak-hak kaum buruh di tengah situasi yang kurang kondusif dan di tengah berbagai persoalan yang berasal dari dalam maupun dari luar serikat buruh itu sendiri. Berkaitan dengan hal tersebut, Rerum Novarum membahas persoalan serikat buruh ini ke dalam tiga tema, yakni hak kodrati membentuk serikat, hak untuk mengatur diri dan fungsi-fungsi, kewajiban-kewajiban dan hak-hak serikat-serikat. Tema-tema tersebut memberikan uraian mengenai pemikiran Paus Leo XIII tentang tanggapan Gereja dalam menangani persoalan tersebut dan juga menggali pengalaman Gereja serta keterlibatan aktif para Uskup, Imam, dan umat sebagai anggota Gereja dalam menanggapi persoalan yang dihadapi oleh serikat buruh. Dengan demikian, melalui ensiklik Rerum Novarum ini, Gereja memberikan beberapa masukan yang berguna untuk mengatasi persoalan serikat buruh yang ditujukan kepada pemerintah, Gereja dan serikat buruh itu sendiri. Pemerintah diharapkan menjamin keberadaan serikat buruh di negaranya. Gereja perlu mewujudkan kasih Kristus secara efektif bagi mereka yang menjadi korban ketidakadilan melalui berbagai bantuan bagi serikat buruh. Serikat buruh perlu memperkuat identitas dan tujuannya secara jelas agar dapat mewujudkan keadilan dan kesejahteraan yang mereka cita-citakan.


Availability

12.064261.8 PAM sAvailable

Detail Information

Series Title
-
Call Number
261.8 PAM s
Publisher STFT Widya Sasana : Malang.,
Collation
ix + 78hlm: 21,5x28cm
Language
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Classification
261.8
Content Type
-
Media Type
-
Carrier Type
-
Edition
-
Subject(s)
Specific Detail Info
-
Statement of Responsibility

Other version/related

No other version available




Information


RECORD DETAIL


Back To PreviousXML DetailCite this