Record Detail
Advanced SearchText
Pendidikan Humanistik Menurut Ivan Illich dan Relevansinya terhadap Kurikulum 2013
Tema pembahasan skripsi ini adalah pendidikan yang memanusiakan manusia (pendidikan humanistik). Pendidikan dan manusia tidak dapat dipisahkan karena manusia adalah pelaksana dan penerima pendidikan. Dengan pendidikan, manusia mengalami suatu perubahan dalam kehidupannya, manusia menjadi semakin dewasa, dan hidupnya semakin tertata. Namun dalam kenyataannya, pendidikan tidak sesuai lagi dengan harapan masyarakat dewasa ini karena sudah melenceng dari cita-cita idealnya sebagai wahana pembebasan dan pemberdayaan. Untuk menjawab persoalan tersebut, penulis merujuk pada gagasan pendidikan menurut Ivan Illich. Menurut Ivan Illich, pendidikan humanistik adalah pendidikan yang membebaskan atau pendidikan yang memberikan kesempatan kepada semua orang untuk memperoleh sumber belajar, pendidikan yang mengizinkan semua orang untuk mendapatkannya, dan pendidikan yang menjamin tersedianya masukan umum yang berkenaan dengan pendidikan. Tujuan penulis dalam pembahasan ini adalah untuk melihat persoalan dan perkembangan lembaga pendidikan di Indonesia dan mengimplementasikan gagasan pendidikan Ivan Illich ke dalam Kurikulum 2013. Berdasarkan pada gagasan pendidikan menurut Ivan Illich, pendidikan di Indonesia khususnya Kurikulum 2013 mampu mendorong peserta didik untuk mengembangkan daya kreativitasnya dan menciptakan suasana belajar yang membebaskan. Dengan menerapkan pendidikan humanistik menurut Ivan Illich, Kurikulum 2013 mampu mengembangkan teori belajar yang membuat peserta didik menjadi pribadi yang bebas, kreatif, dan bertanggung jawab. Metode pembahasan ini adalah studi pustaka. Dalam pembahasan ini, penulis menemukan bahwa pendidikan merupakan aktivitas manusia atau suatu proses pembebasan dan pemberdayaan manusia. Sebagai pelaku dan penerima pendidikan, manusia harus mencari dan menemukan metode pendidikan yang tepat. Menurut Ivan Illich, metode belajar yang tepat adalah menggunakan objek pendidikan sebagai referensi belajar, menciptakan kelompok belajar dengan menggunakan konsep pertukaran keterampilan, mencari teman belajar berdasarkan kesamaan usia, dan mencari pendidik-pendidik yang profesional. Dari metode belajar tersebut, penulis menyimpulkan bahwa pendidikan dapat menciptakan aktivitas belajar yang memerdekakan, peserta didik mampu membangun dialog persaudaraan, pendidikan mampu menciptakan generasi muda yang kreatif dan mampu bekerja sama, pendidikan mampu memberdayakan para pendidik sehingga menjadi pendidikan yang profesional, dan menciptakan kesetaraan pendidikan bagi orang miskin. Pendidikan yang baik dan membebaskan adalah pendidikan yang memberikan kesempatan kepada semua orang untuk memperoleh dan membagikannya. Dengan demikian, pendidikan mampu membuat manusia untuk mengeksplorasikan diri dengan keadaan yang dialaminya, merencanakan segala sesuatu yang baik bagi hidupnya, bertindak sesuai dengan apa yang didapatnya dalam pendidikan, dan memampukannya untuk senantiasa mengevaluasi diri.
Availability
16.025 | 370 San p | Perpustakaan STFT | Available |
Detail Information
Series Title |
-
|
---|---|
Call Number |
370 San p
|
Publisher | STFT Widya Sasana : Malang., 2020 |
Collation |
xiv + 120hlm: 22x28cm
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Classification |
370
|
Content Type |
-
|
Media Type |
-
|
---|---|
Carrier Type |
-
|
Edition |
-
|
Subject(s) | |
Specific Detail Info |
-
|
Statement of Responsibility |
-
|
Other version/related
No other version available