Skripsi ini membahas tentang pendidikan rakyat Y. B. Mangunwijaya dan relevansinya bagi kurikulum K13. Tema pendidikan yang diangkat oleh Mangunwijaya sudah banyak dibicarakan dan dibahas oleh beberapa orang sebagai tema skripsi, tema tesis, dan tema disertasi. Gagasan pendidikan yang diangkat oleh Mangunwijaya adalah sebuah pendidikan alternatif atau pendidikan eksperimental. Tema pendidikan rakyat yang menjadi fokus dari skripsi ini menekankan bahwa semua orang berhak untuk memperoleh pendidikan yang layak dan berkualitas. Metodologi yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian kepustakaan dengan merujuk pada beberapa buku dan artikel yang ditulis oleh Mangunwijaya dan beberapa jurnal yang berkaitan lansung dengan tema pendidikan. Pendidikan rakyat yang dimaksudkan oleh Mangunwijaya adalah demokratisasi pendidikan. Setiap orang, baik orang atau miskin, orang desa atau orang kota, petani atau pejabat berhak mendapat pendidikan yang berkualitas dan layak. Gagasan pendidikan rakyat Mangunwijaya memberikan tekanan lebih kepada rakyat miskin atau perhatian utama dari gagasan pendidikan rakyat adalah orang miskin. Bagi Mangunwijaya pendidikan adalah salah satu cara untuk mengangkat citra manusia sebagai mahkluk berakal budi dan mahkluk terampil. Gagasan pendidikan rakyat masih relevan bahkan memberikan sumbangan bagi kurikulum K13. Salah satu temuan yang merupakan sumbangan dari gagasan pendidikan rakyat Mangunwijaya adalah pendidikan solidaritas. Manusia adalah mahkluk sosial yang mengharuskannya hidup berdampingan dengan orang lain. Setiap orang memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Dalam kehidupan bersama selalu ada yang kuat dan ada yang lemah, ada yang beruntung dan ada yang kurang beruntung. Pendidikan rakyat Mangunwijaya mengajarkan agar manusia hidup solider, yang kuat membantu yang lemah. Pendidikan rakyat memberikan ruang bagi semua orang untuk menang. Orang miskin bahkan orang yang lemah sekalipun memiliki kesempatan untuk menang. Pendidikan rakyat adalah pendidikan inklusif.