Gereja memiliki peran untuk mewartakan dan menghidupi iman akan Kristus dalam hidup sehari-hari. Persatuan sebagai tubuh Kristus ini seyoyangnya menjadi pijakan untuk dapat diwujud-nyatakan dalam kehidupan untuk menghidupi semangat communion. Hal ini perlu adanya perubahan hati yang mendalam. Skripsi ini membahas tentang Allah Pemersatu Umat Manusia dalam Lumen Gentium Artikel 13 dan relevansinya bagi Gereja Katolik dewasa ini. Persatuan umat Allah ini tidak hanya dihimpun dari berbagai bangsa, melainkan dari berbagai golongan, dengan begitu karya keselamatan sungguh nyata dan dirasakan oleh seluruh umat manusia. Karya keselamatan ini jelas nampak dalam menghayati Tri-Tugas Kristus dan Panca Tugas Gereja dan semangat persatuan dalam menghayati ekumene. Penulis menyadari bahwa pembahasan mengenai Allah sebagai pemersatu umat manusia dilaksanakan oleh semua orang Kristiani. Atas kesadaran inilah, maka penulis memiliki keterpikatan untuk menggali dan menemukan hakikat Allah sebagai pemersatu umat manusia, khususnya bagi Gereja Katolik dewasa ini, serta bagi Gereja di Keuskupan Agung Pontianak yang berangkat dari penegasan Lumen Gentium Artikel 13 ini.