Image of Kepengantaraan Maria sebagai Bunda dalam Kehidupan Orang Beriman

Text

Kepengantaraan Maria sebagai Bunda dalam Kehidupan Orang Beriman



Berbicara tentang pengantara berarti merujuk pada seseorang yang berperan sebagai jembatan antara kedua pihak atau menjadi penghubung dan penengah di antara keduanya. Ia adalah 'penyambung lidah' dari kedua pihak karena mempertemukan dua kepentingan. Terciptanya sebuah relasi yang baik atau tidak baik sangat bergantung pada pengantara. Bila ia menyampaikan informasi secara tepat dan dan jujur, kedua pihak dapat menjalin komunikasi dan relasi yang baik. Sebaliknya, bila ia tidak mengatakan dengan tepat, maka terjadilah kesalahpahaman (miscommunication) antar pihak yang saling berhubungan. Fokus pembahasan dalam karya tulis ini ialah tentang Kepengantaraan Maria sebagai Bunda dalam Kehidupan Orang Beriman berdasarkan dokumen Lumen Gentium art. 60-65. Penulis melihat bahwa peran Maria sebagai pengantara cenderung disalahartikan oleh umat beriman. Tendensi itu muncul karena umat belum mampu membedakan antara kepengantaraan Yesus dengan kepengantaraan Maria. Pembahasan tema karya tulis tentang kepengantaraan Maria ini bertujuan untuk memberikan insight iman kepada umat secara teoritis dan secara praktis supaya umat mampu membedakan dengan jelas antara kedudukan kepengantaan Yesus dan kepengantaan Maria mengalami kebingungan. Pembahasan karya ilmiah ini menggunakan motode penelitian kepustakaan. Dalam proses penelitian tema ini secara kepustakaan, penulis menemukan bahwa pertama, kepengantaraan Maria terbedakan dari kepengantaraan Yesus. Kepengantaraan Yesus bersifat mutlak dan objektif sedangkan kepengantaraan Maria bersifat partisipatif dalam kepengantaraan Yesus. Kedua, Maria disebut sebagai pengantara bagi umat beriman lantaran Maria adalah ibu yang melahirkan Yesus Kristus Sang pengantara tunggal. Ketiga, peran Maria sebagai bunda bagi kita semua tidak hanya didasarkan pada peristiwa Kalvari yaitu saat Yesus menyerahkan Maria kepada murid yang dikasihi-Nya dengan berkata: 'Inilah ibumu' tetapi sudah berlangsung sejak peristiwa kabar sukacita yang disampaikan malaikat Gabriel kepada Maria. Keempat, peran Maria sebagai pengantara rahmat tidak hanya berhenti ketika ia naik ke surga dan mulia bersama Puteranya tetapi terus berlangsung sepanjang sejarah kehidupan manusia hingga sekarang dan di masa yang akan datang. Maria tetap dan selalu memohonkan bagi kita rahmat-rahmat yang kita butuhkan. Ia selalu berdoa bagi kita sampai semua yang beriman kepada Puteranya memperoleh keselamatan dan berbahagia bersama dia di tanah air surgawi.


Availability

16.001232.91 Agu kPerpustakaan STFTAvailable

Detail Information

Series Title
-
Call Number
232.91 Agu k
Publisher STFT Widya Sasana : Malang.,
Collation
xi + 105hlm: 22x28cm
Language
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Classification
232.91
Content Type
-
Media Type
-
Carrier Type
-
Edition
-
Subject(s)
Specific Detail Info
-
Statement of Responsibility

Other version/related

No other version available




Information


RECORD DETAIL


Back To PreviousXML DetailCite this