Record Detail
Advanced SearchText
Tuan, Aku Tidak Layak Menerima Tuan di Dalam Rumahku, Katakan Saja Sepatah Kata, Maka Hambaku Itu Akan Sembuh (Suatu analisis teks-tafsiran-refleksi teologis atas Matius 8:5-13)
Skripsi ini membahas tentang kisah penyembuhan yang dikerjakan oleh Yesus kepada hamba dari seorang perwira di Kapernaum (Mat 8:5-13). Dalam kisah penyembuhan tersebut terdapat satu ayat yang dikutip dan digunakan sebagai aklamasi umat menjelang Komuni Kudus. Kata-kata tersebut adalah 'Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh'. Realita inilah yang mendorong penulis untuk mengkaji teks Matius 8:5-13 lebih dalam. Adapun metode yang digunakan penulis adalah metode eksegese. Metode ini memiliki beberapa langkah yaitu, analisis konteks, analisis bahasa yang di dalamnya terdapat analisis sintaksis, analisis semantik dan analisis sktruktur, analisis cerita, tafsiran dan refleksi teologis. Dalam analisis struktur, penulis menemukan bahwa tanggapan Yesus terhadap kata-kata perwira yang dikutip tersebut merupakan fokus teks yang mau menyampaikan pesan sentral. Pesan yang mau disampaikan ialah bahwa iman yang besar justru ditampilkan oleh seorang perwira yang kafir, sedangkan orang Israel sendiri justru sebaliknya, yaitu mereka tidak beriman kepada Yesus. Kontras tentang iman ini ditunjukkan dengan kata-kata perwira yang menyatakan ketidaklayakan dan suatu gambaran orang Israel sebagai anak Kerajaan yang akan dicampakkan. Iman perwira romawi di Kapernaum memberikan gambaran tentang kualitas iman yang luar biasa. Iman ini ditunjukkannya tidak hanya melalui kata-kata dan tindakan belaka, melainkan juga melalui kedalaman hidup rohaninya. Ia mampu menanggalkan statusnya di hadapan Yesus dan menyerahkan diri sepenuhnya pada kuasa Yesus sebagaimana yang diimaninya. Ia percaya akan kuasa Sabda yang keluar dari mulut Yesus. Karena kepercayaannya yang luar biasa, kuasa Yesus bekerja pada hambanya yang sedang sakit lumpuh. Pokok teologis yang ditemukan dalam teks ini antara lain ialah: kemurahan hati perwira mencerminkan kualitas diri Allah, beriman berarti menyadari ketidakpantasan diri dan mengakui kedaulatan Allah, iman yang besar ditunjukkan dalam sikap batin, universalitas keselamatan, dan iman itu menghasilkan buah. Pokok-pokok teologis yang ditemukan ini kemudian penulis kaitkan dengan realitas kehidupan saat ini sebagai suatu jawaban atas persoalan iman umat pada umumnya dan iman penulis sendiri pada khususnya.
Availability
15.027 | 226.207 Des t | Perpustakaan STFT | Available |
Detail Information
Series Title |
-
|
---|---|
Call Number |
226.207 Des t
|
Publisher | STFT Widya Sasana : Malang., 2020 |
Collation |
x + 173hlm: 22x28cm
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Classification |
226.207
|
Content Type |
-
|
Media Type |
-
|
---|---|
Carrier Type |
-
|
Edition |
-
|
Subject(s) | |
Specific Detail Info |
-
|
Statement of Responsibility |
-
|
Other version/related
No other version available