Record Detail
Advanced SearchText
Konsep Kepedulian sebagai Adanya Dasein dalam Pemikiran Martin Heidegger
Perkembangan filsafat tidak pernah berhenti dalam waktu. Perkembangan tersebut sejalan dengan perkembangan yang dialami umat manusia. Namun dalam beragam perubahan dalam pemikiran filsafat menyisakan 'ada' sebagai substansi pembahasan yang senantiasa digulati pada setiap tahap perkembangan filsafat zaman. Pada awal perkembangannya filsafat bergulat dengan persoalan asal-usul segala yang ada. Pemahaman tentang 'ada' yang muncul pada saat itu bersifat kosmis, di mana unsur-unsur alamiah menjadi alasan terjadinya segala sesuatu. Pada tahap selanjutnya filsafat berfokus untuk menerangkan apa itu 'ada' dari segala yang ada. Filsafat pada tahap ini membuka lembaran metafisik, yang kemudian dilanjutkan pada zaman modern. Namun pada zaman modern lebih berfokus pada proses manusia mengetahui tentang 'ada'. Perkembangan metafisik kemudian terhenti pada zaman postmodern. Pada zaman ini filsafat lebih berfokus pada manusia itu sendiri dan pada apa yang ada disekitarnya. Tema tentang 'ada' sendiri lebih dilihat maknanya dalam kehidupan manusia. Hal ini secara khusus diusung oleh Heidegger. Heidegger melihat bahwa dalam perkembangan filsafat 'ada' seperti tidak diperhatikan dengan serius. Makna 'ada' tersebut diabaikan dan tidak mendapat perhatian. Heidegger kemudian berusaha untuk memahami makna 'ada' melalui eksistensi manusia. Baginya hanya manusia yang dapat memaknai ada dalam dunia. Dalam uraiannya, manusia disebut sebagai dasein. Dasein sendiri mengungkapkan manusia dan segala yang berada di sekitarnya yakni dunia, waktu, dasein lain, dan benda-benda. Selain itu istilah tersebut menyingkapkan realitas manusia yang terlempar begitu saja ke dalam dunia dan menerima segala yang ada dalam dunia, berada dan menjadi dalam dunia. Namun di atas semuanya itu istilah tersebut menjelaskan terutama tentang makna eksistensi manusia di dalam dunia. Semua hal tersebut dimungkinkan oleh kepedulian dasein. Kepedulian itu sendiri merupakan keterarahan dasein pada dirinya sendiri. Keterarahan tersebut tidak tertutup pada dirinya sendiri, tetapi juga terarah pada dunia yang melingkupinya. Kepedulian memungkinkan dasein untuk untuk mengurus keberlangsungan eksistensinya dalam dunia tanpa mengabaikan keberadaan entitas lain. Namun kepedulian di sini lebih berbicara tentang dasein itu sendiri. Kepedulian menyingkapkan realitas keterlemparan-faktisitas, kejatuhan dalam keseharian, dan potensialitas masa depan dasein itu sendiri. Sehingga bagi Heidegger kepedulian merupakan makna dari adanya dasein di dalam dunia. Dalam kepedulian otentisitas diri dasein dapat tercapai. Namun Heidegger tidak hanya sampai pada kepedulian. Ia juga membahas tentang temporalitas yang mengikat dasein pada masa lampau, sekarang, dan masa depan. Dalam pembahasannya tersebut Heidegger menerapkan tiga aliran filsafat yakni fenomenologi-ontologis eksistensial. Dengan fenomenologi ia berusaha menggali makna 'ada' dalam eksistensi manusia.
Availability
14.012 | 193 PAm k | Perpustakaan STFT | Available |
Detail Information
Series Title |
-
|
---|---|
Call Number |
193 Pam k
|
Publisher | STFT Widya Sasana : Malang., 2020 |
Collation |
x + 93hlm: 22x28cm
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Classification |
193
|
Content Type |
-
|
Media Type |
-
|
---|---|
Carrier Type |
-
|
Edition |
-
|
Subject(s) | |
Specific Detail Info |
-
|
Statement of Responsibility |
-
|
Other version/related
No other version available