Record Detail
Advanced SearchText
Semesta Tafsir: Interpretasi dan Overinterpretasi
Tentu saja, akan ada mereka yang menepikan seluruh pembicaraan tentang isu-isu moral dan citra-citra tentang hal personal sebagai humanis yang tak tertukar, warisan setumpuk asumsi yang kini terdiskreditkan tentang keterberian subjek yang mengetahui secara pralinguistik. Bagaimanapun, tidak melulu melalui deskripsi itu sendiri yang masih saja menjadi perdebatan, tetapi segenap ikhtiar menata kosakata pascahumanis persuasif tak disangkal mengekspresikan sikap-sikap terhadap pengalaman manusia yang hanya dapat disebut etis. Bahkan preferensi bagi keterbukaan makna ketimbang tafsir otoritarian, dan begitu pula rekomendasi pembicara tentang penciptaan diri tak berkesudahan sebagai lawan esensialisme konformis, menyerukan beberapa skala evaluasi, betapapun eksplisit. Pada prinsipnya, disiplin (itu) belajar segala sesuatu yang dapat digunakan untuk berbohong. Jika sesuatu tidak bisa digunakan untuk berbohong, sebaliknya hal itu tidak dapat digunakan untuk mengatakan yang sebenarnya; tidak sebenarnya bisa digunakan untuk memberitahu sama sekali.
Availability
19967 | 195 Eco s | Perpustakaan S-2 | Available |
Detail Information
Series Title |
-
|
---|---|
Call Number |
195 Eco s
|
Publisher | IRCiSoD : Yogyakarta., 2019 |
Collation |
216hlm; 14x20cm
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
978-623-7378-12-9
|
Classification |
195
|
Content Type |
-
|
Media Type |
-
|
---|---|
Carrier Type |
-
|
Edition |
-
|
Subject(s) | |
Specific Detail Info |
-
|
Statement of Responsibility |
-
|
Other version/related
No other version available