Image of Keallahan dan Kemanusiaan Yesus Serta Relevansinya Bagi Keselamatan Manusia (Sebuah sumbangan teologi St. Athanasius dari Alexandria dalam Contra Gentes De Incarnatione bagi karya pewartaan iman kristiani di Keuskupan Manokwari Sorong)

Text

Keallahan dan Kemanusiaan Yesus Serta Relevansinya Bagi Keselamatan Manusia (Sebuah sumbangan teologi St. Athanasius dari Alexandria dalam Contra Gentes De Incarnatione bagi karya pewartaan iman kristiani di Keuskupan Manokwari Sorong)



Yesus adalah tokoh kunci dalam kekristenan. Tanpa kehadiran dan penebusanNya, hidup dan iman manusia menjadi tidak berarti. Sentralisasi hidup dan karya Kristus bagi Gereja merupakan unsur vital bagi umat beriman untuk memperoleh kehidupan kekal yang dijanjikan Yesus bagi manusia. Percaya berarti mengindahkan secara sungguh keallahan dan kemanusiaan Yesus di satu sisi namun di sisi lain dengan mengakui dan menerima semua dimensi pewahyuanNya, kita kemudian dibebaskan dari perbudakan dosa dan kematian juga kita memperoleh kehidupan ilahi yakni suatu rahmat yang bersifat kekal dan tidak terbatas. Keallahan dan kemanusiaan Yesus merupakan unsur hakiki doktrin Gereja yang otentik, unik dan khas. Yesus sebagai Allah, telah mewahyukan pula Allah Bapa dan Allah Roh Kudus melalui tindakan penciptaan, penyelamatan, dan penyelenggaraanNya. Kedua kodrat Yesus sesungguhnya merujuk pada dimensi esensial Yesus sebagai pokok keselamatan, kehidupan, pengetahuan dan rahmat. Demi keselamatan, manusia perlu mengenal dan mengimani Kristus. Salah satu usaha untuk mengenal Yesus adalah membaca Kitab Suci. Gereja perlu mewartakan Kristus yang rajin berbuat baik kendati Dia kerap mendapatkan sikap-sikap penolakan, dihina, dibenci, dimusuhi, diludahi, difitnah dan lain sebagainya. Athanasius dalam teologinya menampilkan semua ciri manusiawi Yesus di satu sisi, namun juga memperlihatkan sisi keallahan Yesus yang mampu mengasihi dan mengampuni semua orang, termasuk merangkul para pembenciNya. Karya pewartaan Gereja Keuskupan Manokwari Sorong perlu berorientasi pada bagaimana memaklumkan nama Allah. Katekese perlu dikembangkan dengan mengedepankan sikap cinta damai, pengampunan, cinta kasih, dan solidaritas kepada semua elemen masyarakat. Gereja dipanggil menjadi pribadi inklusif, dialogis, komunikatif, mencontoh teladan suci Yesus dan Athanasius agar Allah semakin dimuliakan dan manusia mendapat kepenuhan hidup ilahi.


Availability

18.01007268.6 Gob kPerpustakaan STFTAvailable

Detail Information

Series Title
-
Call Number
268.6 Gob k
Publisher STFT Widya Sasana : Malang.,
Collation
xii + 136hlm; 21,5x28cm
Language
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Classification
268.6
Content Type
-
Media Type
-
Carrier Type
-
Edition
-
Subject(s)
Specific Detail Info
-
Statement of Responsibility

Other version/related

No other version available




Information


RECORD DETAIL


Back To PreviousXML DetailCite this