Perkawinan merupakan kesepakatan antara laki-laki dan perempuan yang membentuk suatu persekutuan. Dalam perkawinan, laki-laki dan perempuan disatukan menjadi satu pasang. Pasangan dalam perkawinan ini disebut sebagai pasangan suami istri. Dalam hidup perkawinan persekutuan suami istri tentu saja membutuhkan suatu relasi antar pasangan. Relasi antar pasangan suami istri ini merupakan relasi timbal balik antara suami istri begitu juga sebaliknya antara suami dan istri. Dalam perkawinan Kristen, pasangan suami istri dituntut untuk menjadi saksi Allah melalui hidup perkawinannya. Lebih lanjut setiap umat beriman memiliki tugas dan perannya dalam kehidupan menggereja. Keterlibatan umat dalam kehidupan menggereja merupakan salah satu wujud dari panggilannya sebagai anggota gereja. Pasangan suami istri merupakan bagian dari anggota Gereja dan memiliki peran serta dalam kehidupan menggereja. Marriage Encounter merupakan gerakan yang efektif dalam mengembangkan relasi kasih pasangan suami istri. Gerakan ini pada akhirnya mengajak pasangan suami istri menyadari hakikat perkawinan dan tugas perutusan mereka sebagai pasangan suami istri. Oleh karena itu, untuk melakukan tugas perutusan itu, hendaknya pasangan suami istri mampu membangun relasi kasih antar pasangannya. Pembinaan yang dilakukan gerakan Marriage Encounter dalam Weekend Marriage Encounter mengajak pasangan suami istri untuk menyadari betapa pentingnya relasi kasih pasangan suami istri dalam hidup perkawinan sehingga pasangan suami istri semakin mampu menjadi pewarta kasih Allah.