Record Detail
Advanced SearchText
Cinta Kasih (Ipaa) sebagai Identitas Manusia Mee Menuju Harmoni dalam Perspektif Eskatologi Kristiani
Allah adalah kasih. Bukti dari kepenuhan cinta kasih Allah terlaksana dalam diri Yesus Kristus, PuteraNya. Kehadiran Yesus di dunia memperlihatkan kerajaan Allah dan kehendak Allah bagi keselamatan manusia. Melalui sengsara dan wafatNya, Yesus memberi cinta yang sehabis-habisnya bagi Allah dan manusia. Dan melalui kebangkitanNya, Yesus mengalahkan dosa/maut yang membawa manusia pada kebinasaan kekal. Melalui semua pengorbanan-Nya ini, Dia menjadi jaminan keselamatan kekal bagi seluruh umat manusia. Yesus adalah pemenang cinta kasih yang kini tinggal bersama Bapa dalam Kerajaan Surga. Salah satu wujud nyata dari cinta kasih Allah tampak dalam kebudayaan tiap suku bangsa. Hal ini membuktikan bahwa karya keselamatan Allah terus berlangsung hingga saat ini. Kebudayaan turut merangsang, membentuk dan menjadikan manusia peka dan dengan penuh penghayatan menjalani hidup dengan dasar cinta kasih kepada sesama ciptaan dalam Allah. Orang MEE menjadikan ipaa (cinta kasih) sebagai identitas dirinya. Identitas cinta kasih tersebut bersumber pada Ugatame (Allah). Mereka meyakini hal ini, berangkat dari penghayatan hidup yang sederhana bersama Yang Ilahi. Mereka meyakini pula bahwa, cinta kasih sudah ada dan hidup di dalam Touye (Sabda Allah). Dalam peristiwa penderitaan dan keselamatan, orang Mee dituntut untuk bertanggungjawab atas kehidupannya agar tetap berada dalam lingkaran cinta kasih. Ipabokouto memancarkan cinta kasih di Bumi. Cinta kasih secara penuh diperoleh dari Epawado (surga) Ayii (keselamatan kekal). Keselamatan bagi orang Mee berlangsung terus menerus dalam kehidupan, baik dalam pengalaman bahagia maupun penderitaan. Kedua pengalaman ini direfleksikan agar berbagai penghalang dapat diatasi oleh cinta kasih Allah yang menyelamatkan. Sebab cinta kasih Allah dapat mengharmoniskan alur hidup bersama Allah, alam semesta dan sesama. Untuk itu, keterlibatan gereja sangatlah penting. Agar dapat menunjukkan dan mengarahkan semua orang pada hidup harmoni dan cinta kasih demi perwujudan kehadiran Kerajaan Allah. Dalam terang iman, harapan dan kasih manusia diantar menuju tempat tinggal dan dunia yang baru bersama Sang Cinta Kasih Sejati. Sama seperti Allah kehendaki, hidup dalam kasih dan damai untuk saling menyelamatkan bukan membenci dan membunuh.
Availability
18.01021 | 236 Bob c | Perpustakaan STFT | Available |
Detail Information
Series Title |
-
|
---|---|
Call Number |
236 Bob c
|
Publisher | STFT Widya Sasana : Malang., 2020 |
Collation |
v + 166hlm; 21,5x28cm
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Classification |
236
|
Content Type |
-
|
Media Type |
-
|
---|---|
Carrier Type |
-
|
Edition |
-
|
Subject(s) | |
Specific Detail Info |
-
|
Statement of Responsibility |
-
|
Other version/related
No other version available