Record Detail
Advanced SearchText
Spiritualitas Pelayanan Teresia dari Kalkuta Teladan Bagi Imam Diosesan dalam Mewujudkan Semangat Pelayanan Kepada Kaum Miskin
Spiritualitas pada hakekatnya adalah kenyataan bahwa orang beriman memiliki rohani (roh) yang intim dan pribadi dengan Tuhan. Spiritualitas adalah Roh yang dapat mendorong seseorang untuk melaksanakan misi pelayanannya. Dalam tulisan ini, penulis mengambil judul tesis, 'Spiritualitas Pelayanan Teresia dari Kalkuta sebagai teladan bagi Imam Diosesan dalam mewujudkan semangat pelayanan kepada kaum miskin dan menderita'. Judul tersebut dipilih dan memberikan suatu relevansi bagi Imam Diosesan untuk melihat hal tersebut sebagai suatu persoalan yang membutuhkan perhatian yang serius, sebab hal demikian bukan hanya karena persoalan material melainkan juga persoalan spiritual. Hal yang akan diulas lebih jauh adalah bagaimana para imam diosesan menerapkan nilai-nilai spiritualitas pelayanan kepada mereka yang miskin dan menderita dengan meneladani semangat pelayanan atau spiritualitas Teresia dari Kalkuta. Kemiskinan dan penderitaan adalah realitas yang tidak pernah selesai untuk dibicarakan. Pada umumnya ada tiga hal menjadi penyebab terjadinya realitas tersebut. Pertama, sumber daya alam dan sumber daya manusia, Kedua, sistem pemerintahan dan konflik, Ketiga, pengaruh globalisasi menempatkan masyarakat pada suatu situasi yang instant dan konsumtif. Melihat ketiga hal tersebut, Teresia menyatakan bahwa akar persoalan kemiskinan dan penderitaan akibat ketidakadilan dan benturan budaya yang membawa manusia pada kehilangan akan cinta. Di dalam pelayanannya ia menemukan bahwa kemiskinan dan penderitaan bukan hanya kurangnya kebutuhan melainkan adalah karena orang kehilangan akan cinta dan kasih Allah. Di dalam tulisan ini, penulisan melihat bahwa hal yang mendasari Teresia dalam melayani orang miskin dan menderita karena ada cinta. Dengan cinta ia melayani Kristus yang tersamar di dalam diri mereka yang miskin dan menderita. Bagi dia cinta menuntut sebuah pemberian diri yang total kepada mereka yang dilayani, sebab cinta itu bukan hanya soal kata-kata atau janji yang diucapkan, melainkan suatu tindakan nyata. Pada bagian akhir dari tulisan ini, penulis mengusulkan agar para Imam Diosesan senantiasa mewujudkan semangat pelayanan kepada mereka yang miskin dan menderita dengan meneladani spiritualitas pelayanan yang dilakukan oleh Teresia. Teresia memberikan inspirasi bagi para Imam Diosesan untuk senantiasa merefleksikan situasi pastoral yang terjadi, sebab pelayanan bagi mereka yang miskin dan menderita merupakan suatu karya kemanusiaan. Untuk itu, para Imam Diosesan perlu penyatuan diri dengan Kristus sebagai sandaran utama dalam melayani orang-orang tersebut.
Availability
18.01023 | 235.2 Ban s | Perpustakaan STFT | Available |
Detail Information
Series Title |
-
|
---|---|
Call Number |
235.2 Ban s
|
Publisher | STFT Widya Sasana : Malang., 2020 |
Collation |
xii + 169hlm; 21,5x28cm
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Classification |
235.2
|
Content Type |
-
|
Media Type |
-
|
---|---|
Carrier Type |
-
|
Edition |
-
|
Subject(s) | |
Specific Detail Info |
-
|
Statement of Responsibility |
-
|
Other version/related
No other version available