Record Detail
Advanced SearchText
Haji Kristiani: Keselamatan Suku Migani (Papua) dalam Terang Soteriologi Santo Paulus
Haji Kristiani; Keselamatan Suku Migani (Papua) dalam Terang Soteriologi Santo Paulus adalah tema yang telah dibahas dalam tulisan ini. Tema ini dibahas dengan kesadaran akan tujuan hidup manusia, yaitu; keselamatan. Keselamatan yang dimaksud adalah keadaan hidup manusia yang aman, damai sejahtera, bahagia dan lain sebagainya yang bisa dirasakan oleh manusia saat masih hidup maupun setelah beralih dari dunia. Kurang lebih keadaan hidup seperti inilah yang biasa disebut oleh orang Migani lewat istilah Hajii, yang telah dilihatnya dalam terang soteriologi Santo Paulus, juga yang diyakini berasal dari EMO. Dalam proses ini, saya telah menggunakan pendekatan ilmu Antropologi Budaya, Religi dan Soteriologi. Dengan pendekatan ini, saya menemukan bahwa Hajii adalah konsep keselamatan suku Migani yang mendiami wilayah Dogandoga, Kemandoga, Mbiandoga (Intan Jaya) dan Weandoga (Paniai) Papua, yang juga mempunyai beberapa persamaan (peluang mengembangkan iman yang kontekstual). perbedaan (tantangan mengembangkan iman yang kontekstual) dan kekhasannya sendiri dengan soteriologi Santo Paulus yang Kristosentris. Selain itu, ditemukan juga bahwa ternyata Pater Missael Kammarel OFM pernah menjumpai suku Migani dalam segala situasi mereka pada tahun 1952 dengan misi mewartakan Injil Kristus. Ia mewartakan bahwa keselamatan itu sudah terlaksana dan akan terlaksana melalui Kristus, yang bersumber dari Allah dan yang bersifat integral, yaitu: jasmani maupun rohani. Dengan menerima pewartaan ini, orang Migani mulai menghubungkannya dengan paham keselamatan yang ada dalam kebudayaannya sendiri yaitu: Hajii. Lewat upaya ini, akhirnya orang Migani menyadari bahwa ternyata apa yang sedang diajarkan oleh Gereja itu benar-benar sejalan dengan apa yang sudah lama mereka hayati dalam kebudayaan mereka. Maka menerima dan menginkorporasikan keduanya adalah tepat. Dengan pengakuan ini, orang Migani menerima Gereja beserta apa yang diajarkan olehnya dan saat ini mereka sedang berjalan bersama mengusahakan keselamatan integral di daerah Dogandoga, Kemandoga, Mbiandoga dan Weandoga.
Availability
18.01024 | 230 Bel h | Perpustakaan STFT | Available |
Detail Information
Series Title |
-
|
---|---|
Call Number |
230 Bel h
|
Publisher | STFT Widya Sasana : Malang., 2020 |
Collation |
XI + 159hlm; 21,5x28cm
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Classification |
230
|
Content Type |
-
|
Media Type |
-
|
---|---|
Carrier Type |
-
|
Edition |
-
|
Subject(s) | |
Specific Detail Info |
-
|
Statement of Responsibility |
-
|
Other version/related
No other version available