Voltaire adalah pembangun jembatan yang menghubungkan garis pemikiran Abad Pertengahan dan garis pemikiran Abad Pencerahan. Dia adalah Filosof yang menyadarkan dan menuntun rakyat Perancis untuk beralih dari pola pikir abad pertengahan ke pola pikir Abad Pencerahan. Pola pikir Abad Pertengahan Perancis itu diwakili oleh keberadaan Gereja dan otoritas manarki yang bertindak secara sewenang-wenang. Kekuasaan kedua institusi itu benar-benar absolut sehingga hampir tidak ada celah untuk mendobraknya. Namun sebagai seorang filosof dan juga sastrawan, Voltaire tidak mau tinggal diam. Demi melancarkan proyeknya itu, ia menyusun gagasan-gagasan yang tidak umum pada jamannya. Ia melancarkan pemberontakan kepada otoritas (baik gereja dan pemerintahan), mendukung toleransi, dan menggugat dogmatisme agama. Uniknya, gagasan-gagasan itu tidak dibawakan dengan gaya akademis yang kaku. Sebaliknya, pemikiran-pemikirannya dibawakan dengan gaya humor yang ringan serta olok-olok sarkas. Kebaruan pemikirannya itu kelak menuntun Prancis kepada revolusi dan perubahan pola pikir yang amat drastis. Penulisan skripsi ini menggunakan metode studi pustaka untuk meneliti jejak-jejak pemikiran Voltaire. Studi yang dilakukan tidak hanya berkisar tentang pemikiran Voltaire saja, melainkan juga tentang latar belakang situasi Prancis di Abad Pertengahan serta rekam jejak pemikiran Voltaire. Pembahasan ini menjadi penting karena pemikiran seseorang tidak akan pernah lepas dari konteks lingkungan di mana ia hidup. Di akhir pembahasan, akan dihadirkan pula relevansi pemikiran Voltaire untuk menjawab berbagai permasalahan di Indonesia, terutama dalam bidang agama, kehidupan sosial, dan tata negara. Relevansi ini mutlak diperlukan dalam studi ini karena sebuah studi atas pemikiran seorang tokoh baru akan bergema apabila pemikiran-pemikirannya dapat memberikan sumbangan bagi kehidupan di masa sekarang.