Image of Realitas Penghayatan Iman Kaum Buruh dalam Terang Ensiklik Laborem Exercens Artikel 25 (Refleksi teologis atas kerja yang digeluti oleh kaum buruh)

Text

Realitas Penghayatan Iman Kaum Buruh dalam Terang Ensiklik Laborem Exercens Artikel 25 (Refleksi teologis atas kerja yang digeluti oleh kaum buruh)



Ensiklik Laborem Exercens (LE) merupakan sebuah dokumen sosial gereja yang direfleksikan dan ditulis oleh Paus Yohanes Paulus II. Gagasan dasar yang hendak direfleksikan oleh Paus Yohanes Paulus II adalah tentang kerja manusia. Kerja merupakan salah satu ciri yang membedakan manusia dengan semua mahkluk lainnya. Manusia diciptakan Allah menurut citraNya sendriri dan di tempatkan di bumi untuk menguasai dan mengelola ciptaan lain. Dengan demikian sejak awal mula Allah memberikan kepada manusia martabat kerja. Melalui martabat kerja inilah manusia dikenal sebagai manusia pekerja. Kaum buruh adalah kaum pekerja. Dalam hidupnya kaum buruh membaktikan dirinya sepenuhnya untuk bekerja. Melalui kerjanya kaum buruh dapat menghidupi dirinya dan keluarganya. Untuk menghidupi dirinya dan keluarganya, kaum buruh harus melewati banyak persoalan tentang kerja. Persoalan-persoalan yang dihadapi oleh kaum buruh antara lain; upah, jaminan sosial, sistem kerja kontrak atau oursourcing, Pemutusan Hubungan Kerja, waktu kerja, kesehatan dan keselamatan kerja dan kesejahteraan. Menyikapi persoalan yang dihadapi oleh kaum buruh, pemerintah berusaha untuk membuat undang-undang hukum perburuhan dengan bertujuan untuk menegakkan keadilan sosial dan kesejahteraan buruh. Usaha dari pemerintah ini pun belum sepenuhnya dirasakan oleh kaum buruh. Kesulitan yang dihadapi oleh pemerintah adalah mengontrol jalannya undang-undang yang telah dibuatnya dalam realitas di lapangan. Akibatnya, buruh tetap hidup dalam ketidakadilan dan jauh dari kesejahteraan. Persoalan-persoalan tersebut tentunya berpotensi pada menurunkan kualitas kerja buruh, stres, depresi dll. Jika hal itu terjadi maka, kaum buruh bisa terkena PHK dari perusahaan di mana ia bekerja. Hal demikian tentunya justru membuat hidup kaum buruh semakin jauh dari kesejahteraan, menjadi pengangguran, anak-anaknya putus sekolah dan lain-lain. Dalam konteks demikian, penulis melihat bahwa perlu adanya sukacita bagi kaum buruh dalam bekerja. Sukacita tersebut adalah dengan memberikan terang Injil dalam kehidupan kerja kaum buruh. Terang Injil yang penulis maksudkan adalah terang dalam ensiklik Laborem Exercens dan secara khusus LE 25. Untuk mendalami hal tersebut dalam kehidupan kaum buruh, penulis melakukan suatu kajian dengan penelitian terhadap kaum buruh. Dari kajian tentang kaum buruh penulis menemukan bahwa dalam kehidupan kaum buruh, kaum buruh membutuhkan hidup kesejahteraan dan kehidupan rohani yang mendalam. Kesejahteraan dan kehidupan rohani ini sangat erat kaitannya dalam kehidupan kerja kaum buruh. Kaum buruh akan memperoleh sukacita jika mereka memperoleh hidup yang sejahtera. Oleh sebab itu dalam penulisan ini, penulis melengkapi tulisan ini dengan suatu reksa pastoral untuk meningkatkan kehidupan rohani dan kesejahteraan kaum buruh.


Availability

16.01010261.8 Bol rPerpustakaan STFTAvailable

Detail Information

Series Title
-
Call Number
261.8 Bol r
Publisher STFT Widya Sasana : Malang.,
Collation
x + 134hlm; 21,5x28cm
Language
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Classification
261.8
Content Type
-
Media Type
-
Carrier Type
-
Edition
-
Subject(s)
Specific Detail Info
-
Statement of Responsibility

Other version/related

No other version available




Information


RECORD DETAIL


Back To PreviousXML DetailCite this