Record Detail
Advanced SearchText
Penghakiman Yesus dalam Terang Iman Gereja Katolik
Dalam kehidupan Gereja, penghakiman terakhir merupakan pembahasan yang berkaitan dengan hidup manusia. Penghakiman terakhir merupakan bagian dari ajaran Gereja yang perlu dipahami supaya dijadikan dasar untuk melakukan antisipasi atas kehidupan definitif di masa yang akan datang, yaitu apakah manusia mau memilih kehidupan kekal atau kehidupan yang penuh penghukuman. Penghakiman terakhir menjadi keselamatan apabila orang melakukan perbuatan baik dan benar, dan penghakiman terakhir menjadi penghukuman ketika manusia melakukan kejahatan. Dari teologi sumber, yaitu Kitab Suci yang terbagi atas Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, gagasan yang merujuk penghakiman terakhir dijelaskan dengan metode yang berbeda. Dalam Perjanjian Lama, penghakiman terakhir diantisipasi oleh penghakiman Allah berkaitan dalam hidup manusia di dunia. Dalam Perjanjian Baru, penghakiman terakhir disampaikan dalam ajaran yang disampaikan Yesus, dan juga antisipasi yang dikatakan kepada orang-orang mengenai penghakiman terakhir. Penulisan skripsi ini menggunakan metode studi pustaka. Sumber utama berasal dari buku Gelar-gelar Yesus dan beberapa buku lain seperti Kristologi: Sebuah Sketsa, The Bottom Line Cathechism for Contemporary Catholics, Katolik itu Apa? Sosok-Ajaran-KesaksianNya, Christ and the End of the World, dan beberapa buku lainnya. Penulisan dibagi ke dalam lima bab dengan menggunakan metode teologi sistematis yang terdiri dari penjelasan berdasarkan Kitab Suci, Tradisi, dan relevansi bagi situasi umat Kristen, spiritualitas penghakiman, dan katekese. Metode tersebut dipakai untuk menerangkan penghakiman Yesus dalam penghakiman terakhir. Temuan dalam skripsi ini adalah pemahaman penghakiman Yesus dalam penghakiman terakhir dapat berelevansi terhadap kehidupan nyata. Dalam situasi umat Kristen, gagasan tersebut mendorong pertobatan umat Kristen, penyerahan diri kepada Allah, dan menghadapi tantangan kemanusiaan. Dalam spiritualitas penghakiman, gagasan tersebut membawa penyadaran akan praktik keadilan, belas kasih, dan penyelamatan. Dalam katekese, penghakiman Yesus dalam penghakiman terakhir perlu disampaikan untuk memperdalam iman dengan metode kognitif (pemahaman), afektif (perhatian), dan operatif (terapan). Dengan demikian, Penghakiman Yesus dalam penghakiman terakhir menjadi bagian iman dan hidup umat Kristen untuk melakukan kebaikan dan kebenaran di dunia ini.
Availability
14.038 | 230 Yun p | Available |
Detail Information
Series Title |
-
|
---|---|
Call Number |
230 Yun p
|
Publisher | STFT Widya Sasana : Malang., 2018 |
Collation |
ix + 134hlm: 21,5x28cm
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Classification |
230
|
Content Type |
-
|
Media Type |
-
|
---|---|
Carrier Type |
-
|
Edition |
-
|
Subject(s) | |
Specific Detail Info |
-
|
Statement of Responsibility |
-
|
Other version/related
No other version available