Image of Komunikasi Sosial sebagai Suatu Perjumpaan yang Memerdekakan (Refleksi kritis atas pesan Paus Fransiskus pada peringatan Hari Komunikasi Dunia ke-50)

Text

Komunikasi Sosial sebagai Suatu Perjumpaan yang Memerdekakan (Refleksi kritis atas pesan Paus Fransiskus pada peringatan Hari Komunikasi Dunia ke-50)



Skripsi ini berjudul “Komunikasi Sosial Sebagai Suatu Perjumpaan yang Memerdekakan (Refleksi Kritis atas Pesan Paus Franiskus pada Hari Komunikasi Sedunia Kelimapuluh).” Pemilihan judul dilatarbelakangi oleh diterbitkannya surat Paus Fransiskus pada hari komunikasi sedunia kelimapuluh yang bertepatan dengan Tahun Kerahiman. Dalam situasi zaman ini, gagasan tentang komunikasi sosial perlu mendapat perhatian lebih terkhusus untuk menyokong kedamaian ditengah dunia yangb semakin majemuk. Paus Fransiskus menawarkan beberapa gagasan yang sekiranya sangat relevan bagi dunia saat ini terkhusus Indonesia yang terdiri dari beragam suku dan bangsa. Oleh karena itu, dalam skripsi ini ada tiga permasalahan yang diajukan, yaitu apa yang menjadi harapan Paus Fransiskus melalui pesannya ini? Apa yang harus diperhatikan dalam perayaan ini? Apa tujuan komuniaksi sosial dalam karya pastoral Gereja? Melalui permasalahan tersebut akan dicapai tujuan, yakni menemukan pola pewartaan yang tepat untuk Gereja khususnya di Indonesia. Komunikasi sosial sedikit berbeda dengan komunikasi pada umumnya. Yang membedakan adalah pesannya. Komunikasi sosial senantiasa memiliki pesan yang ditujukkan untuk khalayak luas. Dengan sifat komunikasi yang demikian ini tentu saja ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam komunikasi sosial. Dalam berkomunikasi sosial, konten yang diberikan haruslah yang positif. Namun faktanya saat ini banyak hal negatif dan bersifat menekan yang disalurkan dan mempengaruhi paradigma di masyarakat. Dengan melihat paradigma ini maka Paus Fransiskus memberikan anjuran tentang komunikasi sosial kepada beragam pihak seperti para klerus, pemimpin dunia, dan kepada para pemimpin-pemimpin kelompok. Tujuan yang ingin dicapai tentunya terciptanya kemerdekaan dalam masyarakat. Dan orang Kristen harus menyalurkan kasih serta kehangatan Gereja melalui komunikasi sosial yang baik. Hal ini penting khususnya bagi Gereja di Indonesia dimana Indonesia terdiri dari kemajemukan. Dibutuhkan suatu kesinergisan dari pihak Gereja sendiri. Dan dalam hal ini perlu ada kerjasama antara Imam, umat, dan kaum muda. Kaum muda mendapatkan perhatian serius karena kaum mudalah yang begitu dekat dan akrab dengan beragam media komunikasi sosial. Kebijaksanaan dan tamggung jawab OMK perlu mendapat pendampingan dan dukungan dari pihak Gereja. Dengan deikian pesan yang disampaikan Paus Fransiskus dapat dilakukan meski dalam skala kecil. Karena bagaimanapun juga suatu perjalanan yang panjang dimulai dari satu langkah yang kecil.


Availability

13.010261.52 Ark kAvailable

Detail Information

Series Title
-
Call Number
261.52 Ark k
Publisher STFT Widya Sasana : Malang.,
Collation
vii + 62hlm: 21,5x28cm
Language
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Classification
261.52
Content Type
-
Media Type
-
Carrier Type
-
Edition
-
Subject(s)
Specific Detail Info
-
Statement of Responsibility

Other version/related

No other version available




Information


RECORD DETAIL


Back To PreviousXML DetailCite this