Image of Komunikasi Interpersonal yang Mengena dalam Komunitas Religius

Text

Komunikasi Interpersonal yang Mengena dalam Komunitas Religius



Komunikasi interpersonal yang mengena merupakan suatu komunikasi yang efektif, dinamis dan menyentuh kebutuhan manusia, demi terciptanya kehidupan bersama yang lebih harmonis dan berjalan dengan baik dan lancar. Komunikasi interpersonal yang mengena ini merupkan sebuah refleksi yang diangkat berdasarkan pengalaman pribadi mengenai hidup bersama di dalam komunitas religius. Hidup bersama di dalam komunitas religius merupakan suatu keharusan agar setiap pribadi dapat saling memahami, saling terbuka, mendengarkan dan mau berbagi serta membuka diri bagi yang lain, dengan begitu dapat tercipta suatu hubungan persaudaraan di antara anggota komunitas. Gejala hidup modern yang kompleks dengan perubahan serba cepat menampilkan banyak sekali persoalan yang harus ditanggapi, bahkan harus diantisipasi dengan saksama. Gerak langkah dunia sekarang sangat ditentukan oleh sistem maupun sarana komunikasi, yang sanggup menampilkan kemampuan yang dasyat, luar biasa, dengan hasil yang mengagumkan dan dampak yang mengkawatirkan pula. Dampak yang mengkawatirkan dari gaya hidup modern bagi kehidupan bersama adalah adanya jarak antara suatu anggota dengan anggota lain didalam komunitas, contohnya formator dan formandi, sesama formator dan sesama formandi karena tidak adanya komunikasi interpersonal yang mengena sebab masing-maising pribadi lebih memilih untuk hidup secara individu dan menikmati dunianya sendiri. Untuk menghindari hal-hal di atas maka perlu dibangun suatu komunikasi interpersonal yang mengena agar hidup bersama di dalam komunitas religius terasa hidup dan dinamis. Manusia sebagai makhluk sosial selalu hidup bersama dengan orang lain. Dalam hidup bersama inilah terjadi relasi satu sama lain. Relasi yang hanya mungkin jika ada komunikasi, entah secara vebal, entah secara langsung melalui tatap muka, atau dengan sarana. Relasi akan macet kalau komunikasi tidak mengena dan akibatnya manusia tidak bahagia atau tidak nyaman. Sebaliknya jika komunikasi itu mengena dan berjalan lancar, manusia akan semakin kaya dan bahagia. Di satu pihak manusia sadar bahwa komunikasi merupakan kebutuhan, tetapi di lain pihak manusia juga menyadari bahwa komunikasi tidak mudah. Dengan demikian setiap pribadi manusia khusunya kaum religius harus berani untuk membuka diri dan mau mendengarkan orang lain.


Availability

14.040302.2 Mad kAvailable

Detail Information

Series Title
-
Call Number
302.2 Mad k
Publisher STFT Widya Sasana : Malang.,
Collation
x + 68hlm: 21,5x28cm
Language
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Classification
302.2
Content Type
-
Media Type
-
Carrier Type
-
Edition
-
Subject(s)
Specific Detail Info
-
Statement of Responsibility

Other version/related

No other version available




Information


RECORD DETAIL


Back To PreviousXML DetailCite this