Mengucapkan sekaligus menjalankan trikaul: ketaatan, kemurnian, dan kemiskinan, tidak bisa instan. Pilihan ini melalui proses panjang yang hari demi hari harus disadari, dihayati, dan dihidupi, apalagi di zaman modern seperti ini. Pengarang dengan segudang pengalaman sebagai pembimbing rohani, membeberkan aneka kasus hidup membiara: entah itu berkaitan dengan kaul kemiskinan, kemurnian, dan ketaatan, atau hidup doa, karya kerasulan, dan hidup berkomunitas. Buku yang secara khusus dipersembahkan bagi kaum biarawan-biarawati ini dapat menjadi sumber belajar dari pengalaman?