Para pendahulu kita mengatakan, Cerita-cerita dalam Al-Quran, tamsil-tamsil ibarat dan apa-apa yang dikandungnya dari segi hukum, mengandung pengertian untuk umum (semua) dan bukan khusus bagi yang disebutkan (penyebabnya). Dengan demikian kisah [para nabi dan kisah tokoh lainnya yang bukan nabi dalam Al-quran dapat dijadikan pegangan bagaimana cara berkisah dan betapa dalam isi/makna dari kisah-kisah tersebut. Allah SWT menyebutkan kisah-kisah dalam Al-quran tersebut sebagai Ahsan Alqashasha (sebaik-baik kisah) yang tertera dalam surat Yusuf ayat 3. Kisah-kisah itu begitu banyaknya dan teramat indah seperti kisah para pemuda yang menjadi penghuni goa (Ashabul Kahfi) karena mempertahankan keimanan kisah Dzulqarnain, kisah Nabi Khidhir yang disebut Al-Quran sebagai hamba yang saleh dan mendapatkan karunia ilmu, kisah Thalut dan jalut serta lainnya. Demikian salah satu ciri khas gaya Al-Quran dalam mendidik umat. Yaitu dengan metode kisah yang cukup mengagumkan. Tentu saja bila kita mau terus belajar insya Allah kitapun bsa 'meniru' gaya yang yang dipakai Al-quran tersebut. Sehingga dengan demikian kita bisa mengajarkan segala hal kepada anak-anak kita dengan memakai metode berkisah ini.