Sebelum Kompeni Inggris (1685-1825) dan Belanda (1825-1942) serta Pemerintah Militer Jepang (1942-1945) berkuasa, Bengkulu merupakan daerah merdeka yang diperintah oleh kerajaan-kerajaan daerah seperti kerajaan Selebar, kerajaan Sungai Lemau dan kerajaan Rejang Empat Petulai. Kerajaan-kerajaan tersebut mewarisi keadaan sosial budaya dan pertumbuhan ekonomi di lapangan perkebunan dan pertanian yang menggembirakan. Pelabuhan-pelabuhan ramai dikunjungi oleh kapal dagang; hubungan perdagangan dengan kerajaan tetangga seperti Banten, Aceh dapat dibina dengan baik. Dari sekalian warisan budaya Daerah abad ke 19 hingga perjuangan pergerakan Nasional, belum banyak yang diinventariskan, apalagi dibukukan dalam suatu naskah. Dengan adanya kegiatan penelitian dan pencatatan Sejarah daerah melalui Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah tahun 1978/1979, diharapkan akan tercapai target penyusun naskah Sejarah Kebangkitan Nasional di Daerah Bengkulu.