Image of Penolakan Pemakaman Gerejawi Bagi Pelaku Bunuh Diri (Tinjauan dari Kitab Hukum Kanonik Kanon 1184)

Text

Penolakan Pemakaman Gerejawi Bagi Pelaku Bunuh Diri (Tinjauan dari Kitab Hukum Kanonik Kanon 1184)



Maraknya kasus bunuh diri seringkali menghiasi berita di televisi ataupun di surat kabar. Tindakan bunuh diri seolah-olah menjadi jalan penyelesaian yang terbaik dalam mengatasi masalah. Padahal itu adalah perbuatan yang salah atau keliru, dan ditentang oleh agama manapun. Dengan melakukan bunuh diri, hidup tidak lagi dilihat sebagai suatu anugerah yang sangat berharga yang harus dijaga dan dipertahankan. Tindakan bunuh diri menjadikan orang itu tuan atas hidupnya sehingga ia berhak untuk menentukan tujuan akhirnya. Pandangan seperti ini harus disingkirkan. Karena manusia hanya mempunyai hak kelola dan pakai secara bertanggungjawab. Sedangkan pemilik dan tuan sesungguhnya atas kehidupan manusia adalah Tuhan sendiri, tidak ada yang lain. Hidup manusia merupakan anugerah dan karunia dari Tuhan. Manusia adalah makhluk ciptaanNya yang paling mulia dari makhluk yang lain, yakni sebagai ciptaan Tuhan yang mempunyai martabat yang luhur, melampaui ciptaan yang lainnya, ia mempunyai kehendak, akal budi, kemampuan untuk menilai dan memilih.


Availability

06.000011179.9 Dir pPerpustakaan STFTAvailable

Detail Information

Series Title
-
Call Number
179.9 Dir p
Publisher STFT Widya Sasana : Malang.,
Collation
vii + 62hlm; 21x28cm
Language
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Classification
179.9
Content Type
-
Media Type
-
Carrier Type
-
Edition
-
Subject(s)
Specific Detail Info
-
Statement of Responsibility

Other version/related

No other version available




Information


RECORD DETAIL


Back To PreviousXML DetailCite this