Tema keselamatan merupakan tema yang penting dalam teologi Katolik. Tema keselamatan dibicarakan tersendiri dalam cabang teologi Katolik, yaitu soteriologi. Berbicara mengenai keselamatan tidak dapat dilepaskan dari realitas bahwa manusia itu berdosa. Keberdosaan manusia disebabkan manusia itu tidak sempurna, penuh kelemahan. Dosa membuat manusia jatuh dari Allah. Allah berjanji akan menebus dosa manusia. Kehadiran Yesus Kristus di dunia merupakan kepenuhan janji Allah tersebut. Allah tidak menganugerahkan keselamatan itu begitu saja. Allah mempunyai inisiatif untuk menyelamatkan manusia, sedangkan manusia mempunyai tuntutan untuk menanggapi keselamatan ini. Dalam sejarah, dapat dilihat bahwa tema keselamatan juga menjadi tema yang diperdebatkan oleh banyak orang. Salah satu yang menjadi perdebatan terumus dalam pertanyaan, 'Bagaimana cara manusia menanggapi keselamatan dari Allah sehingga dapat membawa seseorang pada keselamatan itu sendiri?' Perdebatan yang berkaitan dengan pertanyaan ini, dapat kita lihat berkaitan dengan munculnya protestantisme, yang dipelopori salah satunya oleh Martin Luther. Martin Luther dengan pemikirannya yang terkenal Sola Fides, mengatakan bahwa hanya iman yang dapat menyelamatkan manusia. Dengan hanya beriman kepada Allah yang telah berjanji memberi keselamatan, manusia akan memperoleh keselamatan tersebut. Oleh karena itu, dalam skripsi ini penulis ingin menunjukkan seorang tokoh dalam Perjanjian Baru yang karena iman dan perbuatan (pertobatannya), ia menerima keselamatan. Tokoh itu ialah Zakheus seorang pemungut cukai. Zakheus, meskipun memiliki keterbatasan adalah seorang yang luar biasa. Zakheus menunjukkan bahwa butuh perjuangan untuk memperoleh keselamatan. Inisiatif untuk menyelamatkan manusia tetap dari Allah, tetapi manusia harus aktif menanggapi rencana keselamatan dari Allah tersebut.