Mengarungi hidup bersama dalam sebuah komunitas yang disebut keluarga bukanlah dinamika yang mudah untuk kita pahami jika pemahaman terbatas pada fenomena hidup berkeluarga. Apabila ingin mengenal dan memahami hidup berkeluarga dengan baik maka sangat diharapkan kita sungguh-sungguh membuka mata terhadap keseluruhan pola dan tata kehidupan keluarga itu sendiri. Artinya bahwa pengenalan kita akan komunitas kecil ini bukan hanya dengan melihat dan kemudian menganalisa penggalan-penggalan kisah kehidupan keluarga. Agar dapat memahami dan mengenal dengan lebih baik keutuhan hidup berkeluarga maka marilah kita kembali melihat ke belakang dengan menelusuri dan kemudian merefleksikan seluruh koridor hidup komunitas kecil ini. Untuk memahami keluarga secara lebih baik maka sangat diperlukan pemahaman lebih jelas tentang apa dan bagaimana keluarga itu berdiri sebagai tempat dan wadah paling pertama dan utama dalam membangun seluruh pola hidup dalam keluarga Katolik dan masyarakat. Itu berarti sejauh mana mereka berpartisipasi dan berperan dalam membangun kehidupan menggereja dan memasyarakat pada zaman yang serba instan dan yang telah dipengaruhi oleh modernisasi. Suatu refleksi teologis yang sangat berpengaruh dan bermanfaat bagi kehidupan keluarga hanya akan diperoleh melalui pengalaman-pengalaman yang melekat dalam kehidupan keluarga, yang merupakan perwujudan kehidupan Gereja Kristus sendiri.